Gadis Pakistan Dibakar Hidup-hidup karena Tolak Lamaran

Kamis, 02 Juni 2016 - 08:05 WIB
Gadis Pakistan Dibakar...
Gadis Pakistan Dibakar Hidup-hidup karena Tolak Lamaran
A A A
PUNJAB - Seorang gadis Pakistan berusia 19 tahun bernama Maria Sadaqat dibakar hidup-hidup karena dia menolak lamaran pernikahan seorang pria. Dia disiksa oleh keluarga pria yang melamarnya.

Maria meninggal karena luka bakar yang parah setelah berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.
Maria Sadaqat sempat dibawa dan dirawat di Pakistan Institute of Medical Sciences (PIMS) setelah mengalami siksaan hebat pada hari Selasa.

Dokter semula menjelaskan bahwa kondisi Maria sudah stabil dan membaik. Namun, pada hari Rabu, Maria dinyatakan telah meninggal.

Maria adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta di Pakistan. Dia meninggal dengan luka bakar 85 persen.

Menurut pihak kepolisian, Maria diserang oleh sedikitnya lima orang saat ia pulang kerja. Guru perempuan itu berteriak minta tolong, tapi butuh tetangganya membutuhkan banyak waktu untuk meresponsnya karena rumah Maria terletak di daerah terpencil.

Pada saat bantuan datang, Maria sudah mengalami luka parah. Sebelum meninggal, korban berhasil mengidentifikasi dua dari penyerangnya. Satu dari mereka, merupakan rekan korban di sekolah.

Polisi telah meluncurkan sebuah investigasi terhadap lima tersangka. Tiga dari mereka telah ditahan tak lama setelah penyerangan terjadi. Sedangkan para tersangka lainnya, seperti dikutip media Pakistan Samaa, masih diburu.

Menteri Kepala Provinsi Punjab, Shahbaz Sharif, telah memerintahkan kepada pihak penegak hukum untuk menyusun laporan investigasi awal kasus ini secepat mungkin.

Keluarga korban juga telah melaporkan pihak administrasi rumah sakit yang mereka tuduh gagal untuk memberikan bantuan fasilitas medis yang tepat untuk menyelamatkan Maria.

Komisi HAM Pakistan menyatakan, lebih dari 1.000 perempuan tewas di Pakistan pada tahun 2015 oleh kerabat mereka sendiri yang melakukan kejahatan yang dikenal sebagai “pembunuhan demi kehormatan".

”Penyebab pembunuhan pada tahun 2015 adalah sengketa domestik, hubungan terlarang dan memaksakan hak pilihan dalam pernikahan,” katanya, yang dikutip Kamis (2/6/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)