Mengejutkan, Mahmoud Abbas Mengakui Negara Israel

Minggu, 29 Mei 2016 - 13:38 WIB
Mengejutkan, Mahmoud Abbas Mengakui Negara Israel
Mengejutkan, Mahmoud Abbas Mengakui Negara Israel
A A A
KAIRO - Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dalam pidatonya di depan kelompok Liga Arab di Kairo pada Sabtu malam (28/5/2016), mengakui negara Israel. Dia menginginkan solusi dua negara, Palestina dan Israel.

Pengakuan Abbas ini mengejutkan. Sebab, sebelumnya dia tidak pernah bersedia mengakui negara Israel sebagai negara Yahudi karena tanah-tanah Palestina dirampas.

Abbas dalam pidatonya juga minta Amerika Serikat (AS) menyelidiki hasutan di media sosial di kedua kubu. “Saya mengusulkan AS untuk menyelidiki (klaim) hasutan di pihak kita dan di sisi Israel,” katanya.

Abbas lantas berbicara secara khusus yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Nentanyahu, soal pengakuan Palestina terhadap Israel sebagai negara Yahudi.

“Ini bukan apa yang terjadi di Persetujuan Oslo, tapi kami jelas mengatakan bahwa kami mengakui negara Israel,” kata Abbas, seperti dikutip Jerusalem Online.


”Kami bertujuan untuk solusi dua negara dalam perbatasan tahun 1967 dan bersedia menerima penyesuaian perbatasan kecil,” ujar Abbas.

Namun, Abbas tetap menuduh Israel mengizinkan pelanggaran Persetujuan Oslo. ”Kami menolak tawaran Israel untuk menyewa beberapa lahan yang ditempati. Tanah Palestina tidak bisa dibagi,” katanya.

Sebelumnya, Abbas bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin ini membahas upaya kepemimpinan Palestina untuk mengatasi konflik. Mereka juga membahas inisiatif Prancis untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional gunamelanjutkan pembicaraan damai antara kedua belah pihak Israel dan Palestina.

”Masalah Palestina akan terus tetap di puncak prioritas Mesir," kata El-Sisi. "Kami mendukung inisiatif dan upaya untuk memecahkan masalah Palestina dan menemukan solusi internasional yang adil, damai dan layak,” lanjut dia.

El-Sisi menyerukan pembentukan sebuah negara Palestina dalam perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota. "Solusi ini akan memberikan kontribusi untuk menciptakan realitas yang lebih baik, lebih aman dan lebih stabil bagi masa depan untuk semua negara dan bangsa di daerah tersebut,” imbuh El-Sisi.

Abbas mengucapkan terima kasih kepada El-Sisi untuk upaya negaranya dalam menghentikan pertumpahan darah dan memberikan hak-hak Palestina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6977 seconds (0.1#10.140)