Diplomat Top Moskow Sebut Eropa Gagal Isolasi Rusia

Sabtu, 21 Mei 2016 - 15:48 WIB
Diplomat Top Moskow...
Diplomat Top Moskow Sebut Eropa Gagal Isolasi Rusia
A A A
BRUSSELS - Duta Besar Rusia untuk NATO, Aleksandr Gruhsko, mengatakan kebijakan Eropa untuk mengisolasi Rusia telah gagal. Menurut diplomat top Moskow ini, negara-negara Eropa mulai sadar bahwa mereka butuh kerjasama dengan Rusia untuk mengatasi ancaman eksternal.

”Banyak orang Eropa mulai menyadari bahwa kebijakan mengisolasi Rusia telah gagal, bahwa ancaman umum menuntut upaya bersatu berdasarkan pada kerjasama yang benar,” kata Grushko kepada wartawan usai pertemuan dengan para menteri luar negeri anggota NATO di Brussels, Sabtu (21/5/2016).

“Negara-negara yang (juga anggota NATO) bekerja sama dengan kami untuk mengatasi masalah keamanan utama di luar format Rusia-NATO,” lanjut Grushko.

Grushko menekankan bahwa pendekatan NATO dengan menggunakan kekuatan militer terhadap Rusia akan sia-sia.

”Jelas bahwa jika NATO terus melaksanakan kebijakan yang diumumkan pada forum ‘2014 Wales Summit’, itu akan menyakiti kepentingan aliansi sendiri,” ujarnya.

Dia menejaslan bahwa NATO tidak dapat menggabungkan kebijakan pertahanan militernya, seperti memperkuat sayap Eropa timur dan meningkatkan latihan militer dengan seruan untuk membangun keperacayaan dan dialog.

Komentar Grushko muncul setelah NATO mengabaikan kekhawatiran Rusia atas ekspansi militer di Eropa Timur.

Format kerjasama NATO-Rusia telah didirikan pada tahun 2002 di bawah Dewan NATO-Rusia (NRC). Tujuannya, untuk mengurangi ketegangan dan mengatasi perbedaan antara Moskow dan aliansi militer NATO.

Namun kerja NRC dihentikan NATO pada 2014 setelah Rusia dianggap melakukan intervensi militer dalam krisis Ukraina. Sejak itu hubungan NATO dan Rusia memburuk mirip era Perang Dingin. Pada bulan lalu, NRC bersidang lagi untuk pertama kalinya sejak hampir dua tahun, tapi pertemuan itu hanya menghasilkan sedikit kemajuan untuk mengatasi memanasnya hubungan Rusia dan NATO.

Grushko mencatat bahwa tidak ada yang benar-benar berubah dalam pendekatan NATO terhadap Rusia sejak 2014. Menurutnya, NATO terus memandang Rusia sebagai musuh besar yang eksis.

”Untuk saat ini, dapat dikatakan dengan pasti bahwa NATO bergerak, dalam hal politik dan militer, ke arah yang mengepung Rusia, dan mengingat semuanya, aliansi tidak bisa ada tanpa saingan geopolitik utama,” imbuh Grushko, seperti dikutip Russia Today.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0732 seconds (0.1#10.140)