Media Irak: ISIS Larutkan 25 Mata-mata Pakai Asam Nitrat
A
A
A
MOSUL - Kelompok ISIS dituduh mengeksekusi 25 pria yang dianggap mata-mata Pemerintah Irak dengan cara melarutkan tubuh mereka secara bersamaan di baskom besar dengan asam nitrat.
Ke-25 pria yang diesekusi secara kejam itu dituduh sebagai mata-mata Irak yang disusupkan ke kelompok ISIS. Tuduhan ini muncul dalam laporan media Irak, Iraq News.
“Anggota teroris ISIS mengeksekusi 25 orang di Mosul atas tuduhan sebagai mata-mata dan berkolaborasi dengan pasukan keamanan Irak,” tulis media Irak itu mengutip sumber yang menjadi saksi mata eksekusi.
”Anggota ISIS mengikat setiap orang dengan tali dan menurunkan mereka di baskom mandi, yang mengandung asam nitrat, sampai organ korban larut,” lanjut laporan itu.
Asam nitrat merupakan zat yang sangat korosif terhadap tubuh manusia. Zat ini bisa digunakan dalam pembuatan pupuk dan bahan peledak.
Laporan eksekusi terbaru dari kelompok Islamic State atau ISIS ini muncul setelah kelompok teror itu kehilangan banyak wilayahnya di Irak.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan ISIS terus kehilangan banyak wilayah yang mereka duduki di Irak dan Suriah.
“Jumlah (kehilangan wilayah) sekarang di Irak adalah sekitar 45 persen dari wilayah yang pernah mereka duduki,” bunyi pernyataan Departemen Pertahanan AS, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (20/5/2016). ”Jumlah di Suriah antara 16-20 persen.”
Ke-25 pria yang diesekusi secara kejam itu dituduh sebagai mata-mata Irak yang disusupkan ke kelompok ISIS. Tuduhan ini muncul dalam laporan media Irak, Iraq News.
“Anggota teroris ISIS mengeksekusi 25 orang di Mosul atas tuduhan sebagai mata-mata dan berkolaborasi dengan pasukan keamanan Irak,” tulis media Irak itu mengutip sumber yang menjadi saksi mata eksekusi.
”Anggota ISIS mengikat setiap orang dengan tali dan menurunkan mereka di baskom mandi, yang mengandung asam nitrat, sampai organ korban larut,” lanjut laporan itu.
Asam nitrat merupakan zat yang sangat korosif terhadap tubuh manusia. Zat ini bisa digunakan dalam pembuatan pupuk dan bahan peledak.
Laporan eksekusi terbaru dari kelompok Islamic State atau ISIS ini muncul setelah kelompok teror itu kehilangan banyak wilayahnya di Irak.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan ISIS terus kehilangan banyak wilayah yang mereka duduki di Irak dan Suriah.
“Jumlah (kehilangan wilayah) sekarang di Irak adalah sekitar 45 persen dari wilayah yang pernah mereka duduki,” bunyi pernyataan Departemen Pertahanan AS, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (20/5/2016). ”Jumlah di Suriah antara 16-20 persen.”
(mas)