Bakal Dieksekusi, Nenek Asal Inggris Beterima Kasih ke Warga Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Nenek asal Inggris, Lindsay Sandiford, terpidana mati kasus narkoba kemungkinan akan dieksekusi regu tembak Indonesia dalam waktu dekat. Dia menulis “surat cinta” yang salah satunya berisi ucapan terima kasih kepada warga Indonesia yang memberi dukungan kepadanya.
Surat Sandiford dirilis melalui temannya, Denis “Dee” Stepo, kemarin. Melalui surat itu, nenek berusia 59 tersebut mengaku kewalahan menerima dukungan global, termasuk dari warga Indonesia.
Lindsay Sandiford, asal Redcar, Teesside, telah dipenjara sejak Desember 2012 setelah ditangkap karena mencoba menyelundupkan 3,8 kilogram kokain ke Bali.
Dukungan untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Lindsay muncul di Twitter dengan hastag #grace4lindsay.
“Dear teman-teman dan pendukung, minggu ini telah menjadi minggu yang baik, saya senang melihat teman baik saya,” bunyi surat Lindsay.
”Ini baik untuk berada di sini, meskipun waktunya singkat,” lanjut surat Lindsay. ”Saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk pesan cinta dan dukungan Anda.”
”Saya kewalahan dengan kebaikan Anda. Saya ingin mengatakan terima kasih yang besar kepada semua teman-teman Indonesia saya dan pendukung saya dengan perhatian Anda. Ini benar-benar menyentuh saya,” imbuh surat Lindsay.
”Silakan berpelukan, banyak rasa hormat, Lindsay,” tulis Lindsay mengakhiri surat tersebut.
Surat itu di-posting di Twitter oleh Dee kemarin. ”Pesan dari Lindsay ke banyak pendukungnya. Waktunya untuk menghapuskan #DeathPenalty global,” tulis Dee via akun Twitter-nya @DeniseStepo.
Lindsay mengaku dia mencoba menyelundupkan narkoba untuk melindungi anaknya, yang dia sebut sedang diancam. Dia satu dari beberapa orang yang akan dieksekusi dalam waktu dekat.
Surat Sandiford dirilis melalui temannya, Denis “Dee” Stepo, kemarin. Melalui surat itu, nenek berusia 59 tersebut mengaku kewalahan menerima dukungan global, termasuk dari warga Indonesia.
Lindsay Sandiford, asal Redcar, Teesside, telah dipenjara sejak Desember 2012 setelah ditangkap karena mencoba menyelundupkan 3,8 kilogram kokain ke Bali.
Dukungan untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Lindsay muncul di Twitter dengan hastag #grace4lindsay.
“Dear teman-teman dan pendukung, minggu ini telah menjadi minggu yang baik, saya senang melihat teman baik saya,” bunyi surat Lindsay.
”Ini baik untuk berada di sini, meskipun waktunya singkat,” lanjut surat Lindsay. ”Saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk pesan cinta dan dukungan Anda.”
”Saya kewalahan dengan kebaikan Anda. Saya ingin mengatakan terima kasih yang besar kepada semua teman-teman Indonesia saya dan pendukung saya dengan perhatian Anda. Ini benar-benar menyentuh saya,” imbuh surat Lindsay.
”Silakan berpelukan, banyak rasa hormat, Lindsay,” tulis Lindsay mengakhiri surat tersebut.
Surat itu di-posting di Twitter oleh Dee kemarin. ”Pesan dari Lindsay ke banyak pendukungnya. Waktunya untuk menghapuskan #DeathPenalty global,” tulis Dee via akun Twitter-nya @DeniseStepo.
Lindsay mengaku dia mencoba menyelundupkan narkoba untuk melindungi anaknya, yang dia sebut sedang diancam. Dia satu dari beberapa orang yang akan dieksekusi dalam waktu dekat.
(mas)