Kedubes Saudi di Berlin Dihiasi Label Bank ISIS
A
A
A
BERLIN - Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Berlin, Jerman, dihiasi dengan bendera ISIS dan diberi label “Daesh Bank” atau “Bank ISIS”.
Aksi itu dilakukan oleh kelompok aktivis hak asasi manusia (HAM) sebagai upaya untuk mengaitkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan organisasi teroris Islamic State atau ISIS.
Pembuat hiasan untuk mengolok-olok Saudi itu adalah seniman Oliver Bienkowski dan kelompok Pixel Helper. Selain menuduh Saudi sebagai pendukung kelompok ekstremis, mereka bermaksud menyodorkan catatan buruk soal HAM di Saudi kepada publik di Berlin.
Saudi sejatinya menjadi pemain kunci dalam koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Namun, AS pernah mengkritik Saudi yang tidak berbuat cukup banyak dalam upaya memerangi terorisme.
Kerajaan Saudi sudah berulang kali dituduh mendukung dan mendanai kelompok ekstremis demi kepentingan mereka di Timur Tengah.
Salah satu tuduhan pernah muncul dari memo tahun 2009 yang dibocorkan WikiLeaks. Memo itu tertulis bahwa Hillary Clinton saat menjabat Menteri Luar Negeri AS mengatakan bahwa Arab Saudi telah membiayai cikal bakal ISIS, kelompok Al-Qaeda dan Taliban. Namun, Saudi mengabaikan tuduhan itu dan berjanji mencegah orang-orang untuk mendanai kelompok teroris.
Dalam konflik Suriah, Saudi terang-terangan mendukung sejumlah faksi pemberontak Suriah, meski beberapa dari mereka terungkap bekerjasama dengan kelompok-kelompok teror seperti ISIS dan Al-Nusra.
Hiasan yang menerangi dinding Kedubes Saudi, salah satunya tertulis “10 years and 1000 slashes just for blogging #FREERAIF”. Tulisan itu, seperti dikutip Russia Today, Senin (16/5/2016), mengacu pada nasib blogger Saudi, Raif Badawi yang dipenjara karena mengkritik ulama Saudi.
Dia telah mengabiskan empa tahun di balik jeruji penjara. Dia juga dihukum 1000 kali cambukan, di mana setiap minggu atau bulan menerima sekitar 50 kali cambukan.
Pemerintah Jerman dan Saudi belum merespons tindakan kelompok aktivis dalam aksi mereka di Berlin itu.
Aksi itu dilakukan oleh kelompok aktivis hak asasi manusia (HAM) sebagai upaya untuk mengaitkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan organisasi teroris Islamic State atau ISIS.
Pembuat hiasan untuk mengolok-olok Saudi itu adalah seniman Oliver Bienkowski dan kelompok Pixel Helper. Selain menuduh Saudi sebagai pendukung kelompok ekstremis, mereka bermaksud menyodorkan catatan buruk soal HAM di Saudi kepada publik di Berlin.
Saudi sejatinya menjadi pemain kunci dalam koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Namun, AS pernah mengkritik Saudi yang tidak berbuat cukup banyak dalam upaya memerangi terorisme.
Kerajaan Saudi sudah berulang kali dituduh mendukung dan mendanai kelompok ekstremis demi kepentingan mereka di Timur Tengah.
Salah satu tuduhan pernah muncul dari memo tahun 2009 yang dibocorkan WikiLeaks. Memo itu tertulis bahwa Hillary Clinton saat menjabat Menteri Luar Negeri AS mengatakan bahwa Arab Saudi telah membiayai cikal bakal ISIS, kelompok Al-Qaeda dan Taliban. Namun, Saudi mengabaikan tuduhan itu dan berjanji mencegah orang-orang untuk mendanai kelompok teroris.
Dalam konflik Suriah, Saudi terang-terangan mendukung sejumlah faksi pemberontak Suriah, meski beberapa dari mereka terungkap bekerjasama dengan kelompok-kelompok teror seperti ISIS dan Al-Nusra.
Hiasan yang menerangi dinding Kedubes Saudi, salah satunya tertulis “10 years and 1000 slashes just for blogging #FREERAIF”. Tulisan itu, seperti dikutip Russia Today, Senin (16/5/2016), mengacu pada nasib blogger Saudi, Raif Badawi yang dipenjara karena mengkritik ulama Saudi.
Dia telah mengabiskan empa tahun di balik jeruji penjara. Dia juga dihukum 1000 kali cambukan, di mana setiap minggu atau bulan menerima sekitar 50 kali cambukan.
Pemerintah Jerman dan Saudi belum merespons tindakan kelompok aktivis dalam aksi mereka di Berlin itu.
(mas)