Adopsi Hasil Kongres, Korea Utara Perkuat Senjata Nuklir
A
A
A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengumumkan akan memperkuat kemampuan senjata nuklir untuk pertahanan diri. Langkah itu mengadopsi keputusan kongres Partai Buruh atau partai berkuasa di negara itu.
Pengumuman pemerintah rezim Kim Jong-un itu dirilis kantor berita KCNA, Senin (9/5/2016).
Keputusan kongres Partai Buruh Korut itu muncul saat Pyongyang mendapat tekanan hebat dari banyak negara, termasuk sanksi Dewan Keamanan PBB, setelah pada 6 Januari 2016 lalu Korut menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen.
Partai Buruh juga memutuskan posisi Korut sebagai "negara bersenjata nuklir yang bertanggung jawab". Hal itu ditegaskan pemimpin Korut Kim Jong-un bahwa negaranya tidak akan menggunakan snejata nuklir jika tidak diserang dengan senjata nuklir.
”Kami secara konsisten akan terus di jalur strategis, secara bersamaan mendorong maju pembangunan ekonomi dan pembangunan kekuatan nuklir dan meningkatkan kekuatan nuklir untuk pertahanan diri baik secara kualitas dan kuantitas selama imperialis bertahan dalam ancaman nuklir mereka dan melakukan praktik sewenang-wenang,” bunyi putusan kongres yang disiarkan KCNA.
Korea Utara telah rutin mengancam Korea Selatan dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang menuduh merencanakan serangan nuklir.
Kongres Partai Buruh pertama kali digelar dalam 36 tahun. Kongres itu sudah antisipasi oleh pemerintah Korea Selatan dan para ahli yang mempredikasi bahwa kongres digunakan Kim Jong-un untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaan.
Kim menjadi pemimpin Korut pada 2011 setelah kematian ayahnya. Di bawah rezim Kim Jong-un, Korut diyakini para ahli Barat memiliki sekitar 40 kilogram plutonium. Jumlah itu cukup untuk membangun delapan sampai 12 senjata nuklir.
Pengumuman pemerintah rezim Kim Jong-un itu dirilis kantor berita KCNA, Senin (9/5/2016).
Keputusan kongres Partai Buruh Korut itu muncul saat Pyongyang mendapat tekanan hebat dari banyak negara, termasuk sanksi Dewan Keamanan PBB, setelah pada 6 Januari 2016 lalu Korut menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen.
Partai Buruh juga memutuskan posisi Korut sebagai "negara bersenjata nuklir yang bertanggung jawab". Hal itu ditegaskan pemimpin Korut Kim Jong-un bahwa negaranya tidak akan menggunakan snejata nuklir jika tidak diserang dengan senjata nuklir.
”Kami secara konsisten akan terus di jalur strategis, secara bersamaan mendorong maju pembangunan ekonomi dan pembangunan kekuatan nuklir dan meningkatkan kekuatan nuklir untuk pertahanan diri baik secara kualitas dan kuantitas selama imperialis bertahan dalam ancaman nuklir mereka dan melakukan praktik sewenang-wenang,” bunyi putusan kongres yang disiarkan KCNA.
Korea Utara telah rutin mengancam Korea Selatan dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, yang menuduh merencanakan serangan nuklir.
Kongres Partai Buruh pertama kali digelar dalam 36 tahun. Kongres itu sudah antisipasi oleh pemerintah Korea Selatan dan para ahli yang mempredikasi bahwa kongres digunakan Kim Jong-un untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaan.
Kim menjadi pemimpin Korut pada 2011 setelah kematian ayahnya. Di bawah rezim Kim Jong-un, Korut diyakini para ahli Barat memiliki sekitar 40 kilogram plutonium. Jumlah itu cukup untuk membangun delapan sampai 12 senjata nuklir.
(mas)