Saudi: Assad Langgar Semua Hukum dan Norma Internasional
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menuturkan, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah melanggar semua norma, hukum, dan perjanjian yang ada dengan terus melakukan serangan di Allepo. Semua pelanggaran itu, ucap Jubeir, semakin terlihat saat pasukan rezim Assad menyerang fasilitas publik.
Jubeir, yang berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Norwegia, Borg Prendh di Riyadh, mengatakan serangan demi serangan ini juga menunjukan bahwa Assad sejatinya tidak memiliki niat untuk melakukan gencatan senjata.
"Assad tidak berkomitmen pada dirinya untuk melakukan gencatan senjata atau menghentikan tindakan bermusuhan yang sejalan dengan arahan dari Dewan Keamanan PBB," ucap Jubeir dalam sebuah pernyataan.
"Selain itu, ia terus melanggar perjanjian PBB untuk memprovokasi oposisi. Arab Saudi dan masyarakat internasional menganggap ini sebagai tindak pidana," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (6/5).
Jubeir menekankan, mematuhi gencatan senjata adalah komitmen yang harus dipenuhi, sehingga memungkinkan bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan ke Aleppo dan dengan demikian membuka jalan bagi proses politik yang memungkinkan pembentukan pemerintahan transisi tanpa peran apapun dari Assad.
"Ini adalah langkah yang menjamin pengembangan Suriah yang demokratis. Arab Saudi membantu menggulingkan Assad, yang mungkin datang melalui proses politik atau melalui aksi militer," pungkasnya.
Jubeir, yang berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Norwegia, Borg Prendh di Riyadh, mengatakan serangan demi serangan ini juga menunjukan bahwa Assad sejatinya tidak memiliki niat untuk melakukan gencatan senjata.
"Assad tidak berkomitmen pada dirinya untuk melakukan gencatan senjata atau menghentikan tindakan bermusuhan yang sejalan dengan arahan dari Dewan Keamanan PBB," ucap Jubeir dalam sebuah pernyataan.
"Selain itu, ia terus melanggar perjanjian PBB untuk memprovokasi oposisi. Arab Saudi dan masyarakat internasional menganggap ini sebagai tindak pidana," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (6/5).
Jubeir menekankan, mematuhi gencatan senjata adalah komitmen yang harus dipenuhi, sehingga memungkinkan bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan ke Aleppo dan dengan demikian membuka jalan bagi proses politik yang memungkinkan pembentukan pemerintahan transisi tanpa peran apapun dari Assad.
"Ini adalah langkah yang menjamin pengembangan Suriah yang demokratis. Arab Saudi membantu menggulingkan Assad, yang mungkin datang melalui proses politik atau melalui aksi militer," pungkasnya.
(esn)