Iran Ancam Tutup Selat Hormuz untuk Amerika
A
A
A
TEHERAN - Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz untuk Amerika Serikat (AS) jika Washington dan sekutunya mengancam Teheran.
Ancaman dari Teheran dilontarkan Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami. Selat Hormuz telah menjadi wilayah strategis antara Iran dan negara-negara Teluk Arab.
“Jika Amerika dan sekutu regional mereka ingin melewati Selat Hormuz dan mengancam kami, kami tidak akan mengizinkannya masuk,” kata Salami.
Dia tidak menjelaskan apakah pemimpin Iran akan mempertimbangkan ancaman yang dia usulkan itu.
”Amerika tidak bisa membuat aman setiap bagian dari dunia,” kesalnya, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (4/5/2016).
Matteo Legrenzi, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Venesia, mengatakan bahwa ancaman itu sebagian dari cara pemerintah Iran untuk menunjukkan sinyal ketidaksenangan.
“Ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, digambarkan di sini, sebagian besar hanya cara untuk 'sinyal ketidaksenangan’, "katanya.
“Seringkali, ancaman datang dari aktor individu atau lembaga di Iran karena alasan politik di dalam negeri,” lanjut Legrenzi.
"Iran tidak memiliki kepentingan dalam peningkatan situasi dan pergi dari ancaman retoris untuk konfrontasi militer yang sebenarnya,” lanjut dia.
David Mack, seorang akademisi dan mantan utusan AS untuk Uni Emirat Arab, ragu jika ancaman itu disetujui pemimpin tertinggi Iran. ”Saya sama sekali tidak yakin bahwa itu sepenuhnya mencerminkan pandangan dari pimpinan Iran,” ujarnya.
Ancaman dari Teheran dilontarkan Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami. Selat Hormuz telah menjadi wilayah strategis antara Iran dan negara-negara Teluk Arab.
“Jika Amerika dan sekutu regional mereka ingin melewati Selat Hormuz dan mengancam kami, kami tidak akan mengizinkannya masuk,” kata Salami.
Dia tidak menjelaskan apakah pemimpin Iran akan mempertimbangkan ancaman yang dia usulkan itu.
”Amerika tidak bisa membuat aman setiap bagian dari dunia,” kesalnya, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (4/5/2016).
Matteo Legrenzi, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Venesia, mengatakan bahwa ancaman itu sebagian dari cara pemerintah Iran untuk menunjukkan sinyal ketidaksenangan.
“Ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, digambarkan di sini, sebagian besar hanya cara untuk 'sinyal ketidaksenangan’, "katanya.
“Seringkali, ancaman datang dari aktor individu atau lembaga di Iran karena alasan politik di dalam negeri,” lanjut Legrenzi.
"Iran tidak memiliki kepentingan dalam peningkatan situasi dan pergi dari ancaman retoris untuk konfrontasi militer yang sebenarnya,” lanjut dia.
David Mack, seorang akademisi dan mantan utusan AS untuk Uni Emirat Arab, ragu jika ancaman itu disetujui pemimpin tertinggi Iran. ”Saya sama sekali tidak yakin bahwa itu sepenuhnya mencerminkan pandangan dari pimpinan Iran,” ujarnya.
(mas)