Bocah 5 Tahun yang Sakit Ini, Jadi Presiden Kilat Tunisia
A
A
A
TUNIS - Seorang bocah berusia lima tahun yang sedang sakit mewujudkan mimpinya duduk di kursi Presiden Tunisia. Presiden Beiji Caid Essebsi berkelakar dengan menyebut bocah bernama Mahmoud ini sebagai Presiden Tunisia sekarang.
Presiden Essebsi pada hari Kamis menyambut kedatangan Mahmoud dengan lembut dan membiarkan bocah cilik yang sedang sakit ini duduk di kursi presiden. Tapi Essebsi memperingatkan Mahmoud tidak duduk terlalu lama. Praktis, bocah ini hanya menjadi “presiden” kilat Tunisia.
Mahmoud bersama dengan empat anak sakit lainnya berkunjung ke istana presiden di kota pesisir Carthage untuk bertemu dengan pemimpin Tunisia berusia 89 tahun itu.
”Apakah Anda orang yang ingin menjadi presiden?" tanya Essebsi kepada Mahmoud, yang mengenakan setelan anggun ketika dia tiba dan disambut karpet merah oleh Presiden Tunisia.
Perjalanan ke istana itu telah diatur oleh Omnyati, sebuah badan amal setempat yang bertujuan untuk memberikan keinginan bagi anak-anak yang sakit dan cacat. Sebuah video dari kunjungan Mahmoud ini telah diunggah di halaman Facebook resmi Kepresidenan Tunisia dan mendapat respons antusias dari publik di negara itu.
Ketika menemui kunjungan anak-anak yang sakit itu, Presiden Essebsi berbicara kepada mereka tentang potret Habib Bourguiba, yang menjabat sebagai presiden pertama Tunisia setelah kemerdekaan pada tahun 1956.
”Anda tidak menjadi presiden secara langsung," katanya, menjelaskan perjuangan Bourguiba yang mengalami penangkapan dan pengasingan oleh otoritas pendudukan Prancis.
Pada tahun 1987, Bourguiba digantikan oleh Zine el-Abidine Ben Ali, yang merupakan pemimpin Arab pertama yang digulingkan oleh gelombang pemberontakan “Arab Spring” tahun 2011.
Ketika mereka sampai di kantor Essebsi, itu adalah saat-saat terakhir untuk Mahmoud mewujudkan mimpinya.
”Dia adalah presiden baru sekarang,” kelakar Essebsi ketika Mahmoud duduk di kursi presiden, sembari menyerukan semua orang bertepuk tangan untuk Mahmoud, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/4/2016) . Disebut menjadi presiden, Mahmoud tersenyum.
Presiden Essebsi pada hari Kamis menyambut kedatangan Mahmoud dengan lembut dan membiarkan bocah cilik yang sedang sakit ini duduk di kursi presiden. Tapi Essebsi memperingatkan Mahmoud tidak duduk terlalu lama. Praktis, bocah ini hanya menjadi “presiden” kilat Tunisia.
Mahmoud bersama dengan empat anak sakit lainnya berkunjung ke istana presiden di kota pesisir Carthage untuk bertemu dengan pemimpin Tunisia berusia 89 tahun itu.
”Apakah Anda orang yang ingin menjadi presiden?" tanya Essebsi kepada Mahmoud, yang mengenakan setelan anggun ketika dia tiba dan disambut karpet merah oleh Presiden Tunisia.
Perjalanan ke istana itu telah diatur oleh Omnyati, sebuah badan amal setempat yang bertujuan untuk memberikan keinginan bagi anak-anak yang sakit dan cacat. Sebuah video dari kunjungan Mahmoud ini telah diunggah di halaman Facebook resmi Kepresidenan Tunisia dan mendapat respons antusias dari publik di negara itu.
Ketika menemui kunjungan anak-anak yang sakit itu, Presiden Essebsi berbicara kepada mereka tentang potret Habib Bourguiba, yang menjabat sebagai presiden pertama Tunisia setelah kemerdekaan pada tahun 1956.
”Anda tidak menjadi presiden secara langsung," katanya, menjelaskan perjuangan Bourguiba yang mengalami penangkapan dan pengasingan oleh otoritas pendudukan Prancis.
Pada tahun 1987, Bourguiba digantikan oleh Zine el-Abidine Ben Ali, yang merupakan pemimpin Arab pertama yang digulingkan oleh gelombang pemberontakan “Arab Spring” tahun 2011.
Ketika mereka sampai di kantor Essebsi, itu adalah saat-saat terakhir untuk Mahmoud mewujudkan mimpinya.
”Dia adalah presiden baru sekarang,” kelakar Essebsi ketika Mahmoud duduk di kursi presiden, sembari menyerukan semua orang bertepuk tangan untuk Mahmoud, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/4/2016) . Disebut menjadi presiden, Mahmoud tersenyum.
(mas)