Jet Rusia Manuver Barrel Roll di Depan Pesawat AS pada Jarak 7 Meter
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon menyatakan, pesawat jet tempur Su-37 Rusia melakukan manuver “barrel roll” di depan pesawat mata-mata RC-135 Amerika Serikat (AS) pada jarak 25 kaki atau sekitar 7,6 meter.
Insiden itu terjadi pada hari Jumat kemarin di wilayah udara internasional di Baltik.
Menurut Pentagon, manuver pencegatan dengan aksi “barrel roll” oleh pilot pesawat jet tempur Su-27 Rusia adalah tindakan berbahaya.
Pentagon semula menyatakan, jet tempur Rusia itu mencegat pesawat mata-mata AS; RC-135 pada jarak 100 kaki. Namun, Pentagon merevisi jarak itu menjadi 25 kaki.
”Mencegat pesawat tidak aman dan tidak profesional ini memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan serius dan cedera pad semua awak pesawat yang terlibat,” kesal juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michelle Baldanza, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (30/4/2016).
”Lebih penting lagi, tindakan tidak aman dan tidak profesional dari seorang pilot tunggal memiliki potensi untuk tidak perlu meningkatkan ketegangan antar-negara,” lanjut Baldanza.
Sementara itu, pejabat Departemen Pertahanan Rusia; Laksamana Vladimir Komoedov, membantah potensi bahaya dalam kejadian itu. Dia justru bertanya-tanya mengapa AS menerbangkan pesawat mata-mata di dekat wilayah Rusia.
”Itu bukanbuzz, atau serangan simulasi, sehingga semuanya baik-baik saja. Itu bukan manuver berbahaya,” kata Komoedov kepad Interfax.
“Mengapa mereka terbang di sini dan memprovokasi Rusia? Maksud saya, guys, mari kita hidup dalam damai, tidak memprovokasi Rusia dalam tindakan, kemudian Anda membuka ventilasi di pers,” ujarnya.
Insiden itu terjadi pada hari Jumat kemarin di wilayah udara internasional di Baltik.
Menurut Pentagon, manuver pencegatan dengan aksi “barrel roll” oleh pilot pesawat jet tempur Su-27 Rusia adalah tindakan berbahaya.
Pentagon semula menyatakan, jet tempur Rusia itu mencegat pesawat mata-mata AS; RC-135 pada jarak 100 kaki. Namun, Pentagon merevisi jarak itu menjadi 25 kaki.
”Mencegat pesawat tidak aman dan tidak profesional ini memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan serius dan cedera pad semua awak pesawat yang terlibat,” kesal juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michelle Baldanza, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (30/4/2016).
”Lebih penting lagi, tindakan tidak aman dan tidak profesional dari seorang pilot tunggal memiliki potensi untuk tidak perlu meningkatkan ketegangan antar-negara,” lanjut Baldanza.
Sementara itu, pejabat Departemen Pertahanan Rusia; Laksamana Vladimir Komoedov, membantah potensi bahaya dalam kejadian itu. Dia justru bertanya-tanya mengapa AS menerbangkan pesawat mata-mata di dekat wilayah Rusia.
”Itu bukanbuzz, atau serangan simulasi, sehingga semuanya baik-baik saja. Itu bukan manuver berbahaya,” kata Komoedov kepad Interfax.
“Mengapa mereka terbang di sini dan memprovokasi Rusia? Maksud saya, guys, mari kita hidup dalam damai, tidak memprovokasi Rusia dalam tindakan, kemudian Anda membuka ventilasi di pers,” ujarnya.
(mas)