Gempur ISIS di Irak, Amerika Pakai Taktik Israel Roof Knock
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meminjam taktik militer Israel “Roof Knock” dalam menggempur ISIS di Irak. Taktik kontroversial Israel ini pernah digunakan dalam perang Gaza 2014 lalu dan terbukti tidak efektif karena menewaskan banyak korban sipil.
Taktik “Roof Knock” atau “mengetuk atap” adalah taktik dengan memunculkan tembakan rudal ke udara sebagai peringatan bagi warga sipil untuk menjauh sebelum bom dijatuhkan.
Taktik ini digunakan AS di Irak dalam memerangai kelompok Islamic State (ISIS) pada bulan ini. Namun, pejabat militer AS mengakui taktik itu menewaskan warga sipil yakni seorang wanita yang tidak meninggalkan bangunan ketika peringatan sudah diluncurkan.
Komisi khusus PBB pada 2015 sudah menyatakan bahwa taktik “Roof Knock” tidak efektif karena sering menyebabkan kebingungan dan tidak memberikan cukup waktu bagi warga sipil untuk melarikan diri.
Wakil Komandan Operasi dan Intelijen koalisi yang dipimpin AS, Mayor Jenderal Peter Gersten, mengatakan serangan udara ditargetkan terhadap bangunan yang menampung para anggota ISIS yang mendistribusikan uang untuk para militan. Bangunan itu juga menjadi tempat penyimpanan uang tunai.
Pantauan intelijen AS dan pesawat mata-mata menunjukkan wanita dan anak-anak juga sering mendatangi bangunan yang diyakini AS menyimpan yang tunai hingga USD150 juta.
Gerstan mengakui taktik yang digunakan untuk menyerang bangunan itu meniru taktik Angkatan Pertahanan Israel ketika melakukan operasi militer terhadap Hamas tahun 2014.
“Rencananya terdiri dari menembakkan rudal Hellfire di atas bangunan, sehingga tidak akan merusak bangunan, hanya mengetuk atap untuk memastikan bahwa dia (wanita) dan anak-anak keluar dari gedung,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/4/2016).
”Kami sudah pasti memantau dan mengamati prosedur mereka,” lanjut Gersten yang menegaskan bahwa militer AS tidak berkoordinasi dengan Israel pada saat serangan diluncurkan.
“Seperti yang kita rumuskan, ini cara untuk membuat warga sipil keluar dari rumah, (teknik) ini dikembangkn dari salah satu ahli kami,” ujar Gersten.
Tapi wanita yang sempat berlari kembali lagi ke dalam gedung setelah pesawat tempur AS menembakkan senjatanya.”Itu sangat sulit bagi kita untuk memantau dan itu dalam detik-detik akhir dari dampak yang sebenarnya,” imbuh dia.
Menurutnya, koalisi bisa menggunakan teknik “Roof Knock” lagi di masa depan.
Taktik “Roof Knock” atau “mengetuk atap” adalah taktik dengan memunculkan tembakan rudal ke udara sebagai peringatan bagi warga sipil untuk menjauh sebelum bom dijatuhkan.
Taktik ini digunakan AS di Irak dalam memerangai kelompok Islamic State (ISIS) pada bulan ini. Namun, pejabat militer AS mengakui taktik itu menewaskan warga sipil yakni seorang wanita yang tidak meninggalkan bangunan ketika peringatan sudah diluncurkan.
Komisi khusus PBB pada 2015 sudah menyatakan bahwa taktik “Roof Knock” tidak efektif karena sering menyebabkan kebingungan dan tidak memberikan cukup waktu bagi warga sipil untuk melarikan diri.
Wakil Komandan Operasi dan Intelijen koalisi yang dipimpin AS, Mayor Jenderal Peter Gersten, mengatakan serangan udara ditargetkan terhadap bangunan yang menampung para anggota ISIS yang mendistribusikan uang untuk para militan. Bangunan itu juga menjadi tempat penyimpanan uang tunai.
Pantauan intelijen AS dan pesawat mata-mata menunjukkan wanita dan anak-anak juga sering mendatangi bangunan yang diyakini AS menyimpan yang tunai hingga USD150 juta.
Gerstan mengakui taktik yang digunakan untuk menyerang bangunan itu meniru taktik Angkatan Pertahanan Israel ketika melakukan operasi militer terhadap Hamas tahun 2014.
“Rencananya terdiri dari menembakkan rudal Hellfire di atas bangunan, sehingga tidak akan merusak bangunan, hanya mengetuk atap untuk memastikan bahwa dia (wanita) dan anak-anak keluar dari gedung,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/4/2016).
”Kami sudah pasti memantau dan mengamati prosedur mereka,” lanjut Gersten yang menegaskan bahwa militer AS tidak berkoordinasi dengan Israel pada saat serangan diluncurkan.
“Seperti yang kita rumuskan, ini cara untuk membuat warga sipil keluar dari rumah, (teknik) ini dikembangkn dari salah satu ahli kami,” ujar Gersten.
Tapi wanita yang sempat berlari kembali lagi ke dalam gedung setelah pesawat tempur AS menembakkan senjatanya.”Itu sangat sulit bagi kita untuk memantau dan itu dalam detik-detik akhir dari dampak yang sebenarnya,” imbuh dia.
Menurutnya, koalisi bisa menggunakan teknik “Roof Knock” lagi di masa depan.
(mas)