Lima Hal yang Perlu Diketahui tentang Abu Sayyaf
A
A
A
MANILA - Pakar terorisme dan politik Kanada, Christian Leuprecht, tak terkejut dengan kenekatan kelompok Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada; John Ridsel di Joho, Filipina.
Menurutnya, Abu Sayyaf memiliki sejarah kekerasan dan reputasi dalam mengeksekusi sandera.
Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf.
1. Abu Sayyaf Didorong untuk Dirikan Negara Islam di Filipina Selatan
Abu Sayyaf, yang berarti Pembawa Pedang, didirikan sekitar 25 tahun yang lalu dan mewujudkan ambisi menciptakan negara Islam dengan hukum Syariah di Pulau Mindanao dan Sulu, Filipina selatan.
Populasi Filipina sendiri terdiri dari lima persen Muslim dan 83 persen Katolik Roma. Namun sebagian besar warga Muslim terkonsentrasi di selatan negara itu.
2. Abu Sayyaf Masuk Daftar Kelompok Teroris oleh Kanada, AS dan Filipina
Sebuah pengadilan di Filipina pada tahun 2015 menyatakan Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris di bawah hukum anti-teror Filipina. Keputusan itu muncul setelah Abu Sayyaf bersumpah setia kepada kelompok teror Islamic State atau ISIS di Timur Tengah.
Kanada justru lebih dulu memasukkan kelompok itu dalam daftar organisasi teroris pada tahun 2003. Amerika Serikat (AS) juga melakukan hal yang sama terhadap Abu Sayyaf.
3. Abu Sayyaf Terlibat dalam Kejahatan Terorganisir
Meskipun kelompok ini mengklaim berjuang atas nama agama, Abu Sayyaf tak lebih sekelompok keluarga yang melakukan kejahatan terorganisasi. ”keluarga kompak, sekelompok keluarga yang kuat, yang merasa dirugikan oleh negara Filipina dan pada dasarnya ditempa bersama kartel kejahatan terorganisasi,” kata Leuprecht kepada CTV News channel.
Otoritas Kanada menyatakan bahwa Abu Sayyaf menggunakan terorisme untuk keuntungan.
4. Abu Sayyaf Membunuh Sandera Barat di Masa Lalu
Abu Sayyaf menculik 21 orang, termasuk tiga warga AS di sebuah resor pada tahun 2000. Salah satu warga ASdipenggal, lainnya tewas ketika tentara turun tangan dan beberapa sandera lain terluka.
Namun, pada tahun 2013 kelompok itu membebaskan warga Australia yang telah mereka sandera selama 15 bulan. Awal bulan ini, mereka juga membebaskan pendeta Italia yang diculik.
5. Abu Sayyaf Berkomitmen Luncurkan Serangan Teror Besar Dalam Sejarah Filipina
Abu Sayyaf mengebom sebuah kapal feri di dekat Manila pada 27 Februari 2004 dan menewaskan 116 orang. Kurang dari setahun kemudian, pada 14 Februari 2005, kelompok itu mengebom kota-kota di Manila, yakni General Santos dan Davao, yang menewaskan delapan orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Menurut Pusat Kontraterorisme AS, Militer Filipina telah berjuang kembali dengan membunuh beberapa pemimpin tertinggi kelompok itu dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, Abu Sayyaf memiliki sejarah kekerasan dan reputasi dalam mengeksekusi sandera.
Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf.
1. Abu Sayyaf Didorong untuk Dirikan Negara Islam di Filipina Selatan
Abu Sayyaf, yang berarti Pembawa Pedang, didirikan sekitar 25 tahun yang lalu dan mewujudkan ambisi menciptakan negara Islam dengan hukum Syariah di Pulau Mindanao dan Sulu, Filipina selatan.
Populasi Filipina sendiri terdiri dari lima persen Muslim dan 83 persen Katolik Roma. Namun sebagian besar warga Muslim terkonsentrasi di selatan negara itu.
2. Abu Sayyaf Masuk Daftar Kelompok Teroris oleh Kanada, AS dan Filipina
Sebuah pengadilan di Filipina pada tahun 2015 menyatakan Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris di bawah hukum anti-teror Filipina. Keputusan itu muncul setelah Abu Sayyaf bersumpah setia kepada kelompok teror Islamic State atau ISIS di Timur Tengah.
Kanada justru lebih dulu memasukkan kelompok itu dalam daftar organisasi teroris pada tahun 2003. Amerika Serikat (AS) juga melakukan hal yang sama terhadap Abu Sayyaf.
3. Abu Sayyaf Terlibat dalam Kejahatan Terorganisir
Meskipun kelompok ini mengklaim berjuang atas nama agama, Abu Sayyaf tak lebih sekelompok keluarga yang melakukan kejahatan terorganisasi. ”keluarga kompak, sekelompok keluarga yang kuat, yang merasa dirugikan oleh negara Filipina dan pada dasarnya ditempa bersama kartel kejahatan terorganisasi,” kata Leuprecht kepada CTV News channel.
Otoritas Kanada menyatakan bahwa Abu Sayyaf menggunakan terorisme untuk keuntungan.
4. Abu Sayyaf Membunuh Sandera Barat di Masa Lalu
Abu Sayyaf menculik 21 orang, termasuk tiga warga AS di sebuah resor pada tahun 2000. Salah satu warga ASdipenggal, lainnya tewas ketika tentara turun tangan dan beberapa sandera lain terluka.
Namun, pada tahun 2013 kelompok itu membebaskan warga Australia yang telah mereka sandera selama 15 bulan. Awal bulan ini, mereka juga membebaskan pendeta Italia yang diculik.
5. Abu Sayyaf Berkomitmen Luncurkan Serangan Teror Besar Dalam Sejarah Filipina
Abu Sayyaf mengebom sebuah kapal feri di dekat Manila pada 27 Februari 2004 dan menewaskan 116 orang. Kurang dari setahun kemudian, pada 14 Februari 2005, kelompok itu mengebom kota-kota di Manila, yakni General Santos dan Davao, yang menewaskan delapan orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Menurut Pusat Kontraterorisme AS, Militer Filipina telah berjuang kembali dengan membunuh beberapa pemimpin tertinggi kelompok itu dalam beberapa tahun terakhir.
(mas)