Aquino Perintahkan Militer dan Polisi Selamatkan Sandera Abu Sayyaf
A
A
A
MANILA - Pihak Istana Malacanang pada Senin (25/4/2016) mengatakan Presiden Benigno Aquino III secara pribadi memerintahkan militer dan polisi untuk menyelamatkan empat sandera Abu Sayyaf.
Aquino menaruh perhatian khusus kepada nasib empat sandera—satu warga Norwegia, dua warga Kanada dan satu warga Filipina—setelah Abu Sayyaf mengancam akan memenggal satu dari mereka pada hari ini.
Kelompok militan bersenjata di Filipina itu telah memberi waktu hingga hari ini pukul 14.00 waktu Filipina agar empat sandera itu ditebus masing-masing 300 juta peso. Namun, hingga kini belum jelas nasib empat sandera itu setelah tenggat waktu ultimatum sudah habis.
”Presiden Aquino telah mengarahkan Kepala AFP (Angkatan Bersenjata Filipina); Glorioso Miranda dan Kepala PNP (Polisi Filipina); Ricardo Marquez, untuk melakukan operasi militer dan penegakan hukum yang sesuai untuk penyelamatan sandera,” kata Menteri Komunikasi Filipina, Herminio Coloma Jr, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Inquirer.
Empat orang itu diculik oleh kelompok Abu Sayyaf di Samal Island. Abu Sayyaf kemudian mengancam akan memenggal kepala salah satu sandera pada hari ini menyusul operasi militer terhadap mereka di Basilan dan Sulu. Empat orang itu adalah John Ridsdel dan Robert Hall (warga Kanada), Kjartan Sekkingstad (warga Norwegia) dan Marites Flor (warga Filipina, yang merupakan pacar Hall).
Coloma mengatakan sekitar 400 anggota Abu Sayyaf dan pendukungnya terlibat dalam pertempuran dengan militer Filipina. Coloma menjelaskan bahwa upaya maksimal sedang dikerjakan oleh kelompok tugas bersama dari AFP dan PNP.
Presiden Aquino tidak menyinggung nasib 14 warga negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok yang diduga faksi Abu Sayyaf di perairan Filipina selatan. Ke-14 WNI itu diculik dalam pembajakan kapal secara terpisah. Kelompok penculik juga sempat menuntut uang tebusan.
Aquino menaruh perhatian khusus kepada nasib empat sandera—satu warga Norwegia, dua warga Kanada dan satu warga Filipina—setelah Abu Sayyaf mengancam akan memenggal satu dari mereka pada hari ini.
Kelompok militan bersenjata di Filipina itu telah memberi waktu hingga hari ini pukul 14.00 waktu Filipina agar empat sandera itu ditebus masing-masing 300 juta peso. Namun, hingga kini belum jelas nasib empat sandera itu setelah tenggat waktu ultimatum sudah habis.
”Presiden Aquino telah mengarahkan Kepala AFP (Angkatan Bersenjata Filipina); Glorioso Miranda dan Kepala PNP (Polisi Filipina); Ricardo Marquez, untuk melakukan operasi militer dan penegakan hukum yang sesuai untuk penyelamatan sandera,” kata Menteri Komunikasi Filipina, Herminio Coloma Jr, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Inquirer.
Empat orang itu diculik oleh kelompok Abu Sayyaf di Samal Island. Abu Sayyaf kemudian mengancam akan memenggal kepala salah satu sandera pada hari ini menyusul operasi militer terhadap mereka di Basilan dan Sulu. Empat orang itu adalah John Ridsdel dan Robert Hall (warga Kanada), Kjartan Sekkingstad (warga Norwegia) dan Marites Flor (warga Filipina, yang merupakan pacar Hall).
Coloma mengatakan sekitar 400 anggota Abu Sayyaf dan pendukungnya terlibat dalam pertempuran dengan militer Filipina. Coloma menjelaskan bahwa upaya maksimal sedang dikerjakan oleh kelompok tugas bersama dari AFP dan PNP.
Presiden Aquino tidak menyinggung nasib 14 warga negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok yang diduga faksi Abu Sayyaf di perairan Filipina selatan. Ke-14 WNI itu diculik dalam pembajakan kapal secara terpisah. Kelompok penculik juga sempat menuntut uang tebusan.
(mas)