PPI Damaskus Serahkan Bantuan pada SARC Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Perhimpuan Pelajar Indonesia (PPI) di Damaskus, Suriah dilaporkan telah menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Syrian Arab Red Crescent (SARC) di Damaskus. Bantuan itu diserahkan langsung kepada Presiden SARC, Dr. Abdul Rahman Attar.
Bantuan yang disampaikan secara simbolis kepada SARC bernilai USD 7.000 dan enam kardus berisi pakaian dan kebutuhan anak-anak. Bantuan ini diberikan sebagai ungkapan solidaritas dan perhatian terhadap rakyat Suriah yang berada di penampungan, di bawah pengawasan SARC.
Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto yang mendampingi penyerahan bantuan ini, mengatakan bahwa bantuan ini adalah bentuk solidaritas pelajar Indonesia terhadap masyarakat Suriah.
“Pemerintah Indonesia telah menyampaikan bantuan resmi senilai USD 500,000 melalui organisasi PBB UN-OCHA. Sementara bantuan melalui SARC ini sebagai bentuk solidaritas para pelajar dan rakyat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Suriah," kata Djoko, dalam siaran pers Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Damaskus yang diterima Sindonews pada Kamis (21/4).
Di kesempatan yang sama, Djoko mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas krisis yang terjadi di Suriah dan berharap konflik di Suriah akan segera berakhir di masa yang mendatang.
Sementara itu ketua SARC menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dubes Djoko dan rombongan yang merupakan bukti solidaritas rakyat Indonesia dalam krisis yang dihadapi di Suriah. Dirinya menyampaikan bahwa ia telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia, terutama ke Jakarta dan Bali, terkait dengan organisasi kemanusiaan.
“Uang tunai bantuan tersebut akan dibelikan susu yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para balita dan anak-anak yang berada di penampungan di bawah pengawasan SARC,” ujar Attar. Menurutnya, bantuan PBB selama ini tidak pernah ada komponen susu untuk anak-anak yang sangat memerlukan.
SARC sendiri memiliki 14 cabang di propinsi-propinsi Suriah dan 75 sub cabang hingga ke pelosok Suriah. SARC juga merupakan organisasi kemanusiaan independen yang merupakan anggota dari Konfederasi Bulan Sabit dan Palang Merah Internasional. Presiden SARC juga merupakan salah satu anggota presidium konfederasi dimaksud.
Sejak lebih dari lima tahun terjadinya konflik bersenjata, tercatat telah jatuh 65 korban jiwa dari pihak SARC (relawan) yang berada di garis terdepan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Bantuan yang disampaikan secara simbolis kepada SARC bernilai USD 7.000 dan enam kardus berisi pakaian dan kebutuhan anak-anak. Bantuan ini diberikan sebagai ungkapan solidaritas dan perhatian terhadap rakyat Suriah yang berada di penampungan, di bawah pengawasan SARC.
Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto yang mendampingi penyerahan bantuan ini, mengatakan bahwa bantuan ini adalah bentuk solidaritas pelajar Indonesia terhadap masyarakat Suriah.
“Pemerintah Indonesia telah menyampaikan bantuan resmi senilai USD 500,000 melalui organisasi PBB UN-OCHA. Sementara bantuan melalui SARC ini sebagai bentuk solidaritas para pelajar dan rakyat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Suriah," kata Djoko, dalam siaran pers Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Damaskus yang diterima Sindonews pada Kamis (21/4).
Di kesempatan yang sama, Djoko mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas krisis yang terjadi di Suriah dan berharap konflik di Suriah akan segera berakhir di masa yang mendatang.
Sementara itu ketua SARC menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dubes Djoko dan rombongan yang merupakan bukti solidaritas rakyat Indonesia dalam krisis yang dihadapi di Suriah. Dirinya menyampaikan bahwa ia telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia, terutama ke Jakarta dan Bali, terkait dengan organisasi kemanusiaan.
“Uang tunai bantuan tersebut akan dibelikan susu yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para balita dan anak-anak yang berada di penampungan di bawah pengawasan SARC,” ujar Attar. Menurutnya, bantuan PBB selama ini tidak pernah ada komponen susu untuk anak-anak yang sangat memerlukan.
SARC sendiri memiliki 14 cabang di propinsi-propinsi Suriah dan 75 sub cabang hingga ke pelosok Suriah. SARC juga merupakan organisasi kemanusiaan independen yang merupakan anggota dari Konfederasi Bulan Sabit dan Palang Merah Internasional. Presiden SARC juga merupakan salah satu anggota presidium konfederasi dimaksud.
Sejak lebih dari lima tahun terjadinya konflik bersenjata, tercatat telah jatuh 65 korban jiwa dari pihak SARC (relawan) yang berada di garis terdepan penyaluran bantuan kemanusiaan.
(esn)