Menyamar Jadi Pengantar Pizza, Polisi Tangkap Bos Mafia Italia
Menyamar Jadi Pengantar Pizza, Polisi Tangkap Bos Mafia Italia
A
A
A
ROMA - Seorang kepala atau bos mafia di Italia selatan ditangkap oleh polisi yang menyamar sebagai pemuda pengantar pizza. Polisi yang menyamar itu mengantar pizza pesanan ke sebuah rumah di mana bos mafia sedang menonton pertandingan sepak bola.
Roberto Manganiello, 35, bos mafia di Naples yang terkenal sebagai Mafia Camorra. Dia sudah diincar polisi sejak 2013.
Dia terdaftar sebagai salah satu dari 100 penjahat paling berbahaya di Italia. Dia diduga terlibat dalam pembunuhan ganda pada tahun 2004 yang memicu perang geng berdarah di Naples.
Manganiello ditangkap pada Sabtu malam saat dia menonton pertandingan sepak bola antara klub Napoli dengan Inter Milan. Pemuda pengantar pizza gadungan itu mengetuk pintu di sebuah apartemen di Orta di Atella, di mana dia menjalankan bisnis narkoba dan pemerasan.
Seorang wanita Neapolitan berusia 30 tahun juga ikut ditangkap. Manganiello tidak memberikan perlawanan kepada polisi.
Menteri Dalam Negeri Italia, Angelino Alfano, memuji penangkapan bos mafia berbahaya itu.”Sukses karena kerja investigasi level tinggi,” katanya, seperti dikutip AFP, Senin (18/4/2016).
Roberto Manganiello, 35, bos mafia di Naples yang terkenal sebagai Mafia Camorra. Dia sudah diincar polisi sejak 2013.
Dia terdaftar sebagai salah satu dari 100 penjahat paling berbahaya di Italia. Dia diduga terlibat dalam pembunuhan ganda pada tahun 2004 yang memicu perang geng berdarah di Naples.
Manganiello ditangkap pada Sabtu malam saat dia menonton pertandingan sepak bola antara klub Napoli dengan Inter Milan. Pemuda pengantar pizza gadungan itu mengetuk pintu di sebuah apartemen di Orta di Atella, di mana dia menjalankan bisnis narkoba dan pemerasan.
Seorang wanita Neapolitan berusia 30 tahun juga ikut ditangkap. Manganiello tidak memberikan perlawanan kepada polisi.
Menteri Dalam Negeri Italia, Angelino Alfano, memuji penangkapan bos mafia berbahaya itu.”Sukses karena kerja investigasi level tinggi,” katanya, seperti dikutip AFP, Senin (18/4/2016).
(mas)
Explore More