Tahu Anaknya Keturunan Penjahat, Pasangan Lesbi Gugat Bank Sperma

Senin, 18 April 2016 - 15:19 WIB
Tahu Anaknya Keturunan...
Tahu Anaknya Keturunan Penjahat, Pasangan Lesbi Gugat Bank Sperma
A A A
ONTARIO - Pasangan lesbi di Kanada menggugat bank sperma di Amerika Serikat (AS) karena merasa tertipu, setelah anak yang dilahirkan salah satu dari mereka merupakan keturunan penjahat.

Angela Collins dan Elizabeth Hanson, yang tinggal di Ontario, Kanada, memperoleh sperma dari Donor 9623 di bank sperma Xytex Corp, di Augusta, Georgia, AS. Pihak bank sperma menggambarkan donor sperma itu sebagai seorang pria dengan I.Q. lebih dari 160 yang sehat dan sedang meraih gelar Ph.D.


Tapi pada tahun 2014, sekitar tujuh tahun setelah Collins melahirkan anak laki-laki, dia dan pasangannya, Elizabeth Hanson, mengetahui fakta menjengkelkan dari identitas pria pendonor sperma yang merupakan ayah biologis anak mereka. Ternyata, pendonor sperma itu pria dengan riwayat penyakit mental dan memiliki catatan kriminal sebagai penjahat. Prestasi pendidikan juga dilebih-lebihkan.

Itu seperti bola yang meluncur ke bagian bawah perut kami, untuk pasangan saya dan saya, kata Collins dalam sebuah wawancara radio pekan lalu, yang dikutip New York Times, Senin (18/4/2016).


Kami tahu tidak ada yang sempurna, tapi kami tidak mendaftar untuk memilih secara sadar bahwa donor kami memiliki (riwayat penyakit) skizofrenia,” katanya lagi.

Collins dan Hanson, yang tinggal di Port Hope, Ontario, sekitar 70 mil sebelah timur dari Toronto, merupakan satu dari tiga keluarga yang mengajukan gugatan hukum di Pengadilan Ontario bulan ini. Mereka menuduh bank sperma, Xytex Corp, menyesatkan informasi tentang pendonor sperma.


Dalam gugatannya, pasangan sesama jenis ini mengatakan bahwa bank sperma gagal untuk menggambarkan sosok donatur sperma secara akurat, dan terbukti donatur sperma itu memiliki penyakit mental dan catatan kriminal.


Gugatan diajukan melalui pengacara Nancy Hersh di San Francisco. ”Ini adalah masalah besar,” kata Hersh dalam sebuah wawancara telepon. Banyak orang memanfaatkan bank sperma, dan penting bahwa masyarakat akan dididik tentang risiko. Ini adalah masalah kesehatan masyarakat,” ujarnya.


Menurut Hersh, tidak hanya Collins dan pasangannya yang menggugat tapi ada 15 keluarga asal Amerika, Kanada dan Inggris yang menggugat terkait Donor 9623. “(Mereka) menggunakan sperma donor, yang semuanya dengan kecenderungan genetik untuk skizofrenia, yang tak seorang pun tahu di waktu mereka membeli sperma itu,” lanjut Hersh.

Sementara itu, seorang pengacara untuk Xytex, Ted Lavender, mengatakan dia tidak akan mengomentari kasus ini. Tapi ia mencatat bahwa pada bulan Oktober, bahwa hakim di Georgia menolak klaim serupa dari Collins dan pasangannya.


Membuat tuduhan tidak berdasar di pengadilan, opini publik tidak memerlukan bukti nyata sama sekali, tetapi hanya pernyataan pengacara dan penuntut yang sudah gagal di pengadilan,” katanya melalui sebuah email.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8507 seconds (0.1#10.140)