Korut Juluki Presiden Korsel sebagai Wanita Jahat
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengecam kehadiran Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, dalam pertemuan puncak keamanan nuklir di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Korut menyebut Park Geun-hye sebagai wanita jahat tak tertandingi yang memiliki niat berperang.
"Wanita jahat tak tertandingi mendorong hubungan Utara-Selatan menjadi buntu total dan meningkatkan bahaya perang," kata seorang juru bicara Komite untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK), seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2016).
Serangan verbal terhadap Park Geun-hye ini muncul seminggu setelah Korut merilis video propaganda yang menggambarkan serangan roket negara komunis itu menghancurkan istana presiden Korsel, Blue House.
"Dia tidak bisa menemukan tempat berlindung, bahkan di AS," kata juru bicara CPRK itu memperingatkan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.
Media pemerintah Korut kerap melakukan sejumlah serangan verbal terhadap Geun-hye. Mereka bahkan menggunakan kata-kata kasar dan seringkali sangat pribadi dalam mengutuk sikap tanpa kompromi Geun-hye terhadap Pyongyang dan aliansi Selatan dengan Amerika Serikat.
Ketegangan militer di semenanjung Korea telah meningkat sejak Korut melakukan uji coba nuklir keempat di bulan Januari. Sebulan kemudian, Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh yang dipandang sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.
"Wanita jahat tak tertandingi mendorong hubungan Utara-Selatan menjadi buntu total dan meningkatkan bahaya perang," kata seorang juru bicara Komite untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK), seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2016).
Serangan verbal terhadap Park Geun-hye ini muncul seminggu setelah Korut merilis video propaganda yang menggambarkan serangan roket negara komunis itu menghancurkan istana presiden Korsel, Blue House.
"Dia tidak bisa menemukan tempat berlindung, bahkan di AS," kata juru bicara CPRK itu memperingatkan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.
Media pemerintah Korut kerap melakukan sejumlah serangan verbal terhadap Geun-hye. Mereka bahkan menggunakan kata-kata kasar dan seringkali sangat pribadi dalam mengutuk sikap tanpa kompromi Geun-hye terhadap Pyongyang dan aliansi Selatan dengan Amerika Serikat.
Ketegangan militer di semenanjung Korea telah meningkat sejak Korut melakukan uji coba nuklir keempat di bulan Januari. Sebulan kemudian, Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh yang dipandang sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.
(ian)