Deplu AS Sebut Israel Rampas Tanah Palestina
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengungkapkan keprihatinannya terhadap pembongkaran rumah warga Palestina yang dilakukan oleh Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Lebih jauh AS mempertanyakan komitmen Israel terhadap solusi politik dua negara dalam konflik Palestina.
"Tindakan ini adalah indikasi dari tren merusak penghancuran, perpindahan dan perampasan tanah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (2/4/2016).
Dia mengatakan, Washington merasa cemas dan penghancuran ditambah dengan pembangunan pemukiman yang terus dilakukan Israel serta aktivitas pemukiman melemahkan kemungkinan solusi dua negara. "Kami juga mempertanyakan komitmen pemerintah Israel untuk solusi dua-negara," kata Trudeau.
Sebelumnya, pasukan Israel membuldoser sebuah sekolah di desa Badui Khirbet Tana di Tepi Barat pada awal Maret. Aksi ini menyebabkan 23 anak tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Parahnya, sekolah tersebut dibangun oleh Uni Eropa dalam upaya membantu masyarakat sekitar mendapatkan akses pendidikan.
Sepanjang tahun ini, pasukan Israel telah menghancurkan atau membongkar sekitar 400 rumah dan bangunan lain di seluruh Tepi Barat. Jumlah ini lebih banyak dibanding yang dihancurkan pada 2015 lalu.
"Tindakan ini adalah indikasi dari tren merusak penghancuran, perpindahan dan perampasan tanah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (2/4/2016).
Dia mengatakan, Washington merasa cemas dan penghancuran ditambah dengan pembangunan pemukiman yang terus dilakukan Israel serta aktivitas pemukiman melemahkan kemungkinan solusi dua negara. "Kami juga mempertanyakan komitmen pemerintah Israel untuk solusi dua-negara," kata Trudeau.
Sebelumnya, pasukan Israel membuldoser sebuah sekolah di desa Badui Khirbet Tana di Tepi Barat pada awal Maret. Aksi ini menyebabkan 23 anak tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Parahnya, sekolah tersebut dibangun oleh Uni Eropa dalam upaya membantu masyarakat sekitar mendapatkan akses pendidikan.
Sepanjang tahun ini, pasukan Israel telah menghancurkan atau membongkar sekitar 400 rumah dan bangunan lain di seluruh Tepi Barat. Jumlah ini lebih banyak dibanding yang dihancurkan pada 2015 lalu.
(ian)