Diperingatkan Obama dan Sekutu, Korut Justru Tembakkan Rudal
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal kelaut lepas pantai Laut Timur pada Jumat (1/4/2016). Manuver terbaru Korut itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan para sekutunya memperingatkan agar Pyongyang mengakhiri provokasi.
Obama telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe terkait krisis Korut.
Dalam pertemuan itu, mereka memperingatkan Korut untuk berhenti melakukan provokasi atau akan menghadapi tekanan lebih banyak.
Militer Korsel yang memantau penembakan rudal Korut siang ini menyatakan bahwa rudal yang ditembakkan merupakan jenis rudal jarak pendek. Para pejabat di Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel sedang berusaha menentukan kisaran dari rudal tersebut.
Kantor berita Reuters, melaporkan, peluncuran rudal terjadi sekitar pukul 12.45 waktu setempat atau beberapa jam setelah Obama, Park Geun-hye dan Shinzo Abe mengancam akan menambah tekanan terhadap Korut.
Pertemuan Obama dan sekutu-sekutunya itu terjadi di sela-sela pertemuan puncak KTT Keamanan Nuklir di Washington.
Selain dengan pemipin Korsel dan Jepang, Obama juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden China, Xi Jinping. Kedua pemimpin ini ingin melihat "implementasi penuh" dari sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.
China yang merupakan sekutu utama Korut telah membuat kesal rezim Kim Jong-un karena ikut menyetujui penjatuhan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang. Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan Partai Pekerja Korut, Kim Jong-un disebut hilang kesabaran terhadap China dan menyatakan musuh.
Korut juga menyebut China telah “mengkhianati sosialisme” dan mengancamnya dengan perang nuklir.
Obama telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe terkait krisis Korut.
Dalam pertemuan itu, mereka memperingatkan Korut untuk berhenti melakukan provokasi atau akan menghadapi tekanan lebih banyak.
Militer Korsel yang memantau penembakan rudal Korut siang ini menyatakan bahwa rudal yang ditembakkan merupakan jenis rudal jarak pendek. Para pejabat di Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel sedang berusaha menentukan kisaran dari rudal tersebut.
Kantor berita Reuters, melaporkan, peluncuran rudal terjadi sekitar pukul 12.45 waktu setempat atau beberapa jam setelah Obama, Park Geun-hye dan Shinzo Abe mengancam akan menambah tekanan terhadap Korut.
Pertemuan Obama dan sekutu-sekutunya itu terjadi di sela-sela pertemuan puncak KTT Keamanan Nuklir di Washington.
Selain dengan pemipin Korsel dan Jepang, Obama juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden China, Xi Jinping. Kedua pemimpin ini ingin melihat "implementasi penuh" dari sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.
China yang merupakan sekutu utama Korut telah membuat kesal rezim Kim Jong-un karena ikut menyetujui penjatuhan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang. Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan Partai Pekerja Korut, Kim Jong-un disebut hilang kesabaran terhadap China dan menyatakan musuh.
Korut juga menyebut China telah “mengkhianati sosialisme” dan mengancamnya dengan perang nuklir.
(mas)