Dijual 8 Kali, Budak Seks ISIS Dipajang Bak Showroom Mobil

Sabtu, 19 Maret 2016 - 09:35 WIB
Dijual 8 Kali, Budak...
Dijual 8 Kali, Budak Seks ISIS Dipajang Bak Showroom Mobil
A A A
BAGHDAD - Seorang perempuan Yazidi, Irak, bernama Khalida, mengungkap deritanya selama jadi budak seks kelompok ISIS. Dia telah dijual delapan kali dan dipajang bersama gadis-gadis Yazidi lain layaknya showroom mobil.

Khalida yang dibebaskan kelompok Islamic State (ISIS) setelah keluarganya menebus sebesar USD24 ribu, mengaku pernah dipajang di Raqqa, Suriah dengan sekitar 800 wanita lain yang dijual ISIS.

Para perempuan itu dijual minimal seharga USD20 atau ditukar dengan ponsel. Khalida, 20, dijual delapan kali selama 16 bulan. Dia bisa dikenali karena ada tato nama ayahnya di lengannya.

Menurutnya, para gadis paling cantik yang dimasukkan ke dalam ruang VIP terpisah, di mana para pemimpin ISIS dapat mengambil mereka masing-masing sekitar tiga atau empat gadis.

Khalida dibeli oleh seorang pria tua dengan janggut putih dan disandera di sebuah ruang kecil, di mana pria itu memperkosanya. Dia juga dipukuli istri pria itu dengan tuduhan dia menggoda suaminya.

Khalida mengatakan kepada MailOnline, tentang kekejaman ISIS agar warga dunia mengetahuinya. ”Mereka melakukan segalanya untuk saya. Tapi saya ingin orang tahu apa yang terjadi pada saya agar dunia mengerti bagaimana orang Yazidi menderita,” katanya yang dilansir semalam (18/3/2016).

Cobaan terhadap Khalida dan orang-orang Yazidi lainnya dimulai pada Agustus 2014. Mereka diserang ISIS dan mereka dilabeli dengan sebutan “kafir”.

Tetangga kami yang beragama Islam awalnya mengatakan bahwa mereka akan melindungi kami, tetapi ketika kami berhenti di sebuah pos pemeriksaan salah satu dari mereka menunjuk kami untuk militan asing dan mengatakan bahwa kami Yazidi. Dan kami semua diambil. Ada 36 orang dari kami,” ujarnya.

Keluarga Khalida dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Sampai hari ini, Khalida tidak tahu apa yang terjadi ayah, paman dan para saudara laki-lakinya.

Tak cukup, menurut Khalida, para wanita dipisahkan lagi antara yang menikah dan yang belum menikah. Bagi yang masih lajang, termasuk Khalida dan sepupunya dibawa ke aula besar. Militan ISIS lantas mengambil foto-foto mereka.


Khalida di antara sekitar 800 perempuan muda Yazidi lainnya takut saat dibawa dengan bus ke Raqqa, melewati kota yang hancur.

“Saya melihat mayatanak, perempuan dan laki-laki—di sepanjang pinggir jalan. Mata saya terluka oleh apa yang saya lihat dan saya harus menutup hidung terhadap bau,” kata Khalida.

Di Raqqa, perempuan ditempatkan di sebuah parade di ruangan besar, yang oleh Khalida digambarkan seperti “showroom mobil” namun isinya para gadis.

Kami dipajang. Pria datang dan melihat kami seperti benda. Itu seperti sebuah showroom mobil. Perempuan dibeli untuk kas minimal USD20, atau ditukar dengan hal-hal seperti ponsel, atau diberikan sebagai hadiah,” katanya.

Para wanita yang paling cantk dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Kemudian lima pemimpin ISIS datang untuk memilih gadis-gadis. Mereka masing-masing mengambil tiga atau empat gadis. Saya sangat takut. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya, diperkosa, dibunuh?,” tuturnya.

Pembeli Khalida diketahui bernama Abu Qalla, pria Suriah. Selama dibeli, dia tak hanya diperkosa pria itu, tapi juga dicai maki istri Abu Qalla.

Anda Yazidi. Anda pantas apa yang Anda dapatkan.” Kata Khalida menirukan cacian istri Abu Qalla.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)