Incar Diplomat AS, AQIM Bantai 16 Orang dengan AK-47 di Pantai Gading
A
A
A
ABIDJAN - Sekitar enam pria bersenjata AK-47 membantai 16 orang di sebuah pantai di Grand Bassam, Pantai Gading. Serangan yang diklaim dilakukan Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) itu menargetkan para diplomat Amerika Serikat (AS).
Keenam pria bersenjata mengenakan seragam balaclava dan menembaki sebuah hotel di kawasan pantai di wilayah tenggara Pantai Gading atau Ivory Coast. Lokasi serangan berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) dari Ibu Kota Abidjan.
Keenam penyerang tewas usai beraksi pada hari Minggu waktu setempat. Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara, mengatakan 16 korban pembantaian AQIM adalah 14 warga sipil dan dua tentara.
Hotel yang jadi target serangan itu adalah hotel L'Etoile du Sud atau dikenal sebagai Southern Star. Di hotel tersebut sejumlah ekspatriat menginap. Salah satunya warga Prancis yang dilaporken tewas. Sedangkan korban sipil dari negara lain belum diungkap.
Menurut laporan Fox News, Senin (14/3/2016), para diplomat AS juga dijadwalkan tiba di hotel Etoile du Sud. Mereka disebut menjadi target serangan AQIM. Namun, sumber diplomatik AS mengatakan bahwa tidak ada warga AS yang terluka atau pun tewas dalam serangan tersebut.
Presiden Prancis, Francois Hollande, yang kehilangan seorang warganya mengutuk itu dengan menyebutnya sebagai "serangan pengecut". Dia bersumpah menyeret pihak yang terlibat ke pengadilan.
”Prancis akan membawa bantuan logistik dan intelijen untuk Pantai Gading guna menemukan pihak penyerang,” kata Hollande dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.“(Prancis) akan mengejar dan mengintensifkan kerjasama dengan mitra-mitranya dalam memerangi terorisme,” katanya lagi.
Kelompok AQIM dalam sebuah pernyataan memuji para pelaku pembantaian dengan menyebut mereka “pahlawan”.”Dengan kasih karunia Tuhan dan anugerah-Nya, tiga pahlawan dari ksatria Qaedat al-Jihad di Islamic Maghreb mampu menggempur resor wisata 'Grand Bassam,' yang terletak di sebelah timur Kota Abidjan, di Pantai Gading,” bunyi pernyataan AQIM yang dikutip situs SITE.
Keenam pria bersenjata mengenakan seragam balaclava dan menembaki sebuah hotel di kawasan pantai di wilayah tenggara Pantai Gading atau Ivory Coast. Lokasi serangan berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) dari Ibu Kota Abidjan.
Keenam penyerang tewas usai beraksi pada hari Minggu waktu setempat. Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara, mengatakan 16 korban pembantaian AQIM adalah 14 warga sipil dan dua tentara.
Hotel yang jadi target serangan itu adalah hotel L'Etoile du Sud atau dikenal sebagai Southern Star. Di hotel tersebut sejumlah ekspatriat menginap. Salah satunya warga Prancis yang dilaporken tewas. Sedangkan korban sipil dari negara lain belum diungkap.
Menurut laporan Fox News, Senin (14/3/2016), para diplomat AS juga dijadwalkan tiba di hotel Etoile du Sud. Mereka disebut menjadi target serangan AQIM. Namun, sumber diplomatik AS mengatakan bahwa tidak ada warga AS yang terluka atau pun tewas dalam serangan tersebut.
Presiden Prancis, Francois Hollande, yang kehilangan seorang warganya mengutuk itu dengan menyebutnya sebagai "serangan pengecut". Dia bersumpah menyeret pihak yang terlibat ke pengadilan.
”Prancis akan membawa bantuan logistik dan intelijen untuk Pantai Gading guna menemukan pihak penyerang,” kata Hollande dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.“(Prancis) akan mengejar dan mengintensifkan kerjasama dengan mitra-mitranya dalam memerangi terorisme,” katanya lagi.
Kelompok AQIM dalam sebuah pernyataan memuji para pelaku pembantaian dengan menyebut mereka “pahlawan”.”Dengan kasih karunia Tuhan dan anugerah-Nya, tiga pahlawan dari ksatria Qaedat al-Jihad di Islamic Maghreb mampu menggempur resor wisata 'Grand Bassam,' yang terletak di sebelah timur Kota Abidjan, di Pantai Gading,” bunyi pernyataan AQIM yang dikutip situs SITE.
(mas)