Dendam, Para Wanita Mantan Budak Seks Angkat Senjata Perangi ISIS

Senin, 07 Maret 2016 - 10:31 WIB
Dendam, Para Wanita...
Dendam, Para Wanita Mantan Budak Seks Angkat Senjata Perangi ISIS
A A A
SINJAR - Para wanita Irak yang pernah dijadikan budak seks kelompok ISIS kini jadi tentara Batalion Sun Ladies atau Angkatan Wanita Matahari. Mereka angkat senjata memerangi ISIS karena balas dendam.

Para wanita yang rata-rata dari etnis Yazidi Irak itu telah menderita akibat kekejaman kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menyerang desa-desa mereka di Sinjar pada musim panas 2014.

Salah satu wanita yang menjadi tentara itu mengaku pernah dilarang oleh militan ISIS untuk memberi makan bayinya yang baru lahir. Dia beruntung, karena bisa melarikan diri dari penyanderaan ISIS.

Dengan berbagai senapan, Batalion Sun Ladies kini bersiap melakukan serangan terhadap kelompok ISIS di Mosul. Menurut batalion itu, masih banyak wanita Yazidi yang diperbudak ISIS.

Data PBB menyebut, sekitar 3.500 orang di Irak yang mayoritas perempuan dan anak perempuan dari etnis Yazidi disandera ISIS. Namun, versi kelompok Yazidi, ada sekitar 5 ribu pria dan wanita Yazidi yang ditangkap ISIS dan sekitar 2 ribu di antaranya berhasil melarikan diri.

Kapten Khatoon Khider merupakan anggota Batalion Sun Ladies. Menurutnya, banyak perempuan Yazidi telah menjadi korban ISIS. ”Sekarang kami membela diri dari kejahatan,” katanya, seperti dikutip Mirror, semalam (6/3/2016).

Kapten Khider tidak punya pengalaman tempur ketika dia mengusulkan pembentukan tentara wanita Yazidi yang selamat dari kekejaman ISIS di Gunung Sinjar. ”Pasukan elite kami adalah model bagi wanita lain di kawasan itu,” ujarnya.

Kami ingin berterima kasih kepada semua negara-negara yang membantu kami dalam masa sulit ini. Kami ingin semua orang untuk mengambil senjata dan tahu bagaimana melindungi diri dari kejahatan,” katanya.

Kami memiliki banyak perempuan di Mosul yang ditahan sebagai budak. Keluarga mereka sedang menunggu. Kami menunggu mereka,” imbuh dia.

Mesa, 19, salah satu anggota Batalion SunLadies, mengaku bangga bisa mengangkat senjata untuk melawan ISIS.

Sangat penting bagi kami untuk dapat melindungi martabat dan kehormatan kami. Saya sangat bangga untuk melindungi orang-orang saya. Setelah semua yang telah terjadi kepada kami (warga) Yazidi, kami tidak takut lagi,” ujar Mesa.

Nadia Murad, 21, wanita Yazidi yang pernah berbicara di forum PBB mendesak parlemen Inggris untuk membantu membebaskan ribuan perempuan dan anak perempuan yang disandera ISIS. Nadia kini tinggal di Jerman dan telah meminta bantuan semua pihak untuk pengungsi Yazidi yang tinggal di kamp-kamp pengungsi.

(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)