Serangan Udara Hantam Konvoi ISIS
A
A
A
TRIPOLI - Serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tak dikenal menghantam konvoi yang berada di luar sebuah benteng milik kelompok Negara Islam Irak Suriah atau ISIS di Libya.
"Sebuah konvoi dihantam serangan udara di luar kota pesisir Sirte," ujar seorang Kolonel Angkatan Udara yang setia kepada pemerintahan Tripoli. "Diyakini jika itu adalah konvoi ISIS, tapi target serangan belum diidentifikasi. Serangan udara ini tidak dikoordinasikan dengan pemerintah kami," katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (29/2/2016).
Sementara itu, seorang anggota Komite Keamanan Dewan Kota mengatakan, konvoi meninggalkan Sirte dan kemudian menjadi sasaran serangan saat berada dalam jarak sekitar 150 kilometer (95 mil) barat daya dari kota. "Konvoi tersebut benar-benar hancur," katanya sembari menambahkan tidak memiliki informasi terkait korban tewas.
Sebelumnya, pada 19 Februari lalu, serangan udara AS di dekat Sabratha, sebelah barat dari Tripoli, menargetkan kamp pelatihan yang diduga milik ISIS. Serangan tersebut menewaskan 50 orang, termasuk dua staf Kedubes Serbia yang diculik. Namun, kabar ini dibantah oleh Pentagon.
ISIS telah mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Libya sejak 2011 untuk menyebarkan pengaruhnya di negara kaya minyak itu. Juni lalu, kelompok ekstrimis ini menyita kampung halaman Gaddafi, Sirte. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran jika kelompok itu tengah membangun benteng baru di depan pintu Eropa.
"Sebuah konvoi dihantam serangan udara di luar kota pesisir Sirte," ujar seorang Kolonel Angkatan Udara yang setia kepada pemerintahan Tripoli. "Diyakini jika itu adalah konvoi ISIS, tapi target serangan belum diidentifikasi. Serangan udara ini tidak dikoordinasikan dengan pemerintah kami," katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (29/2/2016).
Sementara itu, seorang anggota Komite Keamanan Dewan Kota mengatakan, konvoi meninggalkan Sirte dan kemudian menjadi sasaran serangan saat berada dalam jarak sekitar 150 kilometer (95 mil) barat daya dari kota. "Konvoi tersebut benar-benar hancur," katanya sembari menambahkan tidak memiliki informasi terkait korban tewas.
Sebelumnya, pada 19 Februari lalu, serangan udara AS di dekat Sabratha, sebelah barat dari Tripoli, menargetkan kamp pelatihan yang diduga milik ISIS. Serangan tersebut menewaskan 50 orang, termasuk dua staf Kedubes Serbia yang diculik. Namun, kabar ini dibantah oleh Pentagon.
ISIS telah mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Libya sejak 2011 untuk menyebarkan pengaruhnya di negara kaya minyak itu. Juni lalu, kelompok ekstrimis ini menyita kampung halaman Gaddafi, Sirte. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran jika kelompok itu tengah membangun benteng baru di depan pintu Eropa.
(ian)