Demi Rating, Penyiar Berita TV Albania Nyaris Topless
A
A
A
TIRANA - Seorang perempuan penyiar berita televisi (TV) di Albania, beraksi nyaris topless (telanjang dada) saat membacakan berita. Hal itu demi menaikkan rating yang persaingannya semakin ketat.
Penyiar berita berita itu bernama Greta Hoxhaj, 24. Dia bertugas menyiarkan berita di stasiun Zjarr TV, di Tirana, Albania.
Ketika membacakan berita, Greta Hoxhaj mengenakan jas yang dibiarkan terbuka dan tidak ada pakaian lain di dalamnya.
Pemilik stasiun televisi mengakui cara itu digunakan untuk memikat penonton demi menaikkan rating. Sebab, kekuatan politik telah menguasai media.
”Di Albania, berita dimanipulasi oleh kekuatan politik, penonton membutuhkan media yang akan menyajikan informasi seperti itu—telanjang,” kata pemilik Zjarr TV, Ismet Drishti kepada AFP, Minggu (28/2/2016).
”Kami tidak menjual seks, kami mereproduksi berita seperti itu. Ini publisitas baik dan simbolik yang baik,” kata Drishti, yang berencana untuk meluncurkan buletin berbahasa Prancis dan Inggris dengan trik yang sama.
Bagi Greta Hoxhaj, bekerja dengan nyaris menanggalkan pakaian telah terbukti menjadi jalan pintas untuk meraih popularitas.
”Saya bekerja keras selama lima tahun di televisi lokal di mana saya tetap diperhatikan," kata Hoxhaj dengan nada ceria dan santai kepada AFP di studio. ”Saya tidak menyesal, dalam waktu tiga bulan saya menjadi bintang,” katanya lagi.
Saban malam pukul 19.30, Hoxhaj membacakan berita dengan pakain khasnya itu. Namun, dia tetap berpakaian normal layaknya perempuan seusianya dalam kehidupan sehari-hari.
Penyiar berita berita itu bernama Greta Hoxhaj, 24. Dia bertugas menyiarkan berita di stasiun Zjarr TV, di Tirana, Albania.
Ketika membacakan berita, Greta Hoxhaj mengenakan jas yang dibiarkan terbuka dan tidak ada pakaian lain di dalamnya.
Pemilik stasiun televisi mengakui cara itu digunakan untuk memikat penonton demi menaikkan rating. Sebab, kekuatan politik telah menguasai media.
”Di Albania, berita dimanipulasi oleh kekuatan politik, penonton membutuhkan media yang akan menyajikan informasi seperti itu—telanjang,” kata pemilik Zjarr TV, Ismet Drishti kepada AFP, Minggu (28/2/2016).
”Kami tidak menjual seks, kami mereproduksi berita seperti itu. Ini publisitas baik dan simbolik yang baik,” kata Drishti, yang berencana untuk meluncurkan buletin berbahasa Prancis dan Inggris dengan trik yang sama.
Bagi Greta Hoxhaj, bekerja dengan nyaris menanggalkan pakaian telah terbukti menjadi jalan pintas untuk meraih popularitas.
”Saya bekerja keras selama lima tahun di televisi lokal di mana saya tetap diperhatikan," kata Hoxhaj dengan nada ceria dan santai kepada AFP di studio. ”Saya tidak menyesal, dalam waktu tiga bulan saya menjadi bintang,” katanya lagi.
Saban malam pukul 19.30, Hoxhaj membacakan berita dengan pakain khasnya itu. Namun, dia tetap berpakaian normal layaknya perempuan seusianya dalam kehidupan sehari-hari.
(mas)