ISIS Lepaskan 43 Sandera Kristen Asiria dengan Uang Tebusan
A
A
A
RAQQA - Kelompok ISIS membebaskan 43 sandera Kristen Asiria dengan uang tebusan dalam jumlah besar.
Pembebasan puluhan sandera itu diungkap para kelompok-kelompok Kristen dan aktivis yang beroperasi di Suriah.
Pada Februari 2015, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik ratusan warga Kristen Asiria di wilayah timur laut Suriah. Banyak wanita dan anak-anak termasuk di dalamnya. Semua sandera itu ditahan di Raqqa, wilayah yang diklaim “ibu kota” ISIS.
”Gereja Asiria dari Keuskupan Timur untuk Suriah, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Mar Afram Athneil, juga telah menegaskan bahwa kelompok ini membebaskan para sandera yang diculik dari desa-desa Asyur pada Februari 2015,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Bantuan Gereja Asiria Timur (Acero).
Lokasi pemebebasan puluhan sandera dirahasiakan. Begitu juga dengan jumlah uang tebusan yang dibayarkan kepada kelompok radikal itu.
ISIS sebelumnya menuntut tebusan hingga USD100 ribu untuk setiap sandera. Tapi angka tebusan terakhir yang dibayarkan melalui dana diaspora Kristen Asiria di seluruh dunia itu belum diketahui.
ISIS telah menembak mati beberapa sandera yang tidak ditebus.
”Sementara itulah dari berita ini, untungnya ini menandai akhir dari masa kesusahan terbaru, kami meratapi kerugian yang luar biasa, baik manusia dan material yang diderita oleh bangsa Asyur, asli Suriah. Kehancuran mata pencaharian mereka di desa-desa Khabur bersejarah adalah kerugian bagi bangsa Asyur dan untuk Suriah secara keseluruhan,” lanjut pernyataan Acero, seperti dikutip IB Times, Selasa (23/2/2016).
Pembebasan puluhan sandera itu diungkap para kelompok-kelompok Kristen dan aktivis yang beroperasi di Suriah.
Pada Februari 2015, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik ratusan warga Kristen Asiria di wilayah timur laut Suriah. Banyak wanita dan anak-anak termasuk di dalamnya. Semua sandera itu ditahan di Raqqa, wilayah yang diklaim “ibu kota” ISIS.
”Gereja Asiria dari Keuskupan Timur untuk Suriah, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Mar Afram Athneil, juga telah menegaskan bahwa kelompok ini membebaskan para sandera yang diculik dari desa-desa Asyur pada Februari 2015,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Bantuan Gereja Asiria Timur (Acero).
Lokasi pemebebasan puluhan sandera dirahasiakan. Begitu juga dengan jumlah uang tebusan yang dibayarkan kepada kelompok radikal itu.
ISIS sebelumnya menuntut tebusan hingga USD100 ribu untuk setiap sandera. Tapi angka tebusan terakhir yang dibayarkan melalui dana diaspora Kristen Asiria di seluruh dunia itu belum diketahui.
ISIS telah menembak mati beberapa sandera yang tidak ditebus.
”Sementara itulah dari berita ini, untungnya ini menandai akhir dari masa kesusahan terbaru, kami meratapi kerugian yang luar biasa, baik manusia dan material yang diderita oleh bangsa Asyur, asli Suriah. Kehancuran mata pencaharian mereka di desa-desa Khabur bersejarah adalah kerugian bagi bangsa Asyur dan untuk Suriah secara keseluruhan,” lanjut pernyataan Acero, seperti dikutip IB Times, Selasa (23/2/2016).
(mas)