Media Korut Sebut Presiden Korea Selatan Pelacur Tua
A
A
A
PYONGYANG - Surat kabar partai komunis yang berkuasa di Korea Utara (Korut), Rodong Sinmun, menghina Presiden Korea Selatan (Korsel);Park Geun-hye, dengan menjulukinya sebagai “pelacur tua.
Penghinaan itu muncul setelah Korsel berusaha menjatuhkan sanksi kuat terhadap rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un, karena telah menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen dan meluncurkan roket jarak jauh.
Tulisan olok-olok itu menjadi headline Rodong Sinmun. Satu halaman penuh laporan itu mengulas sosok Presiden Park yang berusia 64 tahun. Dia ditulis sebagai “setan pembunuh" dan "wanita tua pikun" yang berusaha untuk menggulingkan Pemerintah Korut dengan gerakan baru-baru ini untuk menghukum Pyongyang.
“Pelacur tua gila ini bernama Park Geun-hye, dia adalah biang penumpukan penderitaan lebih lanjut pada orang-orang kami, yang sudah menderita dari tragedi pemisahan,” bunyi artikel di surat kabar tersebut.
Tak cukup, media itu juga menganggap Presiden Park, sosok yang “paling bodoh dari orang-orang bodoh” karena membuat kerusakan keuangan besar pada perusahaan Seoul dengan penutupan kawasan industri Kaesong di Korut.
”Valid, manusia bermoral bejat ini, tidak pernah menunjukkan goodwill apapun atas manusia lain serta orang-orangnya,” lanjut tulisan media rezim Kim Jong-un tersebut, seperti dikutip IB Times, Senin (22/2/2016).
Tindakan Presiden Park, menurut media itu, hanya untuk menyenangkan Presiden Amerika Serikat; Barack Obama.
Sebelumnya, Presiden Park telah memperingatkan bahwa Korut harus berubah atau akan menghadapi runtuhnya rezim Kim Jong-un. Presiden Park menyebut nama Kim Jong-un tiga kali dalam pidato yang menyebut rezim Kim Jong-un sebagai “pemerintahan teror ekstrem”.
Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani urusan lintas batas, dalam sebuah pernyataan mengutuk penghinaan itu.”Kami menyatakan penyesalan mendalam atas serangan pribadi Korut yang ditargetkan kepada kepala negara kita dengan dasar seperti bahasa vulgar. Korut harus segera menghentikan serangan vulgar tersebut,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Penghinaan itu muncul setelah Korsel berusaha menjatuhkan sanksi kuat terhadap rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un, karena telah menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen dan meluncurkan roket jarak jauh.
Tulisan olok-olok itu menjadi headline Rodong Sinmun. Satu halaman penuh laporan itu mengulas sosok Presiden Park yang berusia 64 tahun. Dia ditulis sebagai “setan pembunuh" dan "wanita tua pikun" yang berusaha untuk menggulingkan Pemerintah Korut dengan gerakan baru-baru ini untuk menghukum Pyongyang.
“Pelacur tua gila ini bernama Park Geun-hye, dia adalah biang penumpukan penderitaan lebih lanjut pada orang-orang kami, yang sudah menderita dari tragedi pemisahan,” bunyi artikel di surat kabar tersebut.
Tak cukup, media itu juga menganggap Presiden Park, sosok yang “paling bodoh dari orang-orang bodoh” karena membuat kerusakan keuangan besar pada perusahaan Seoul dengan penutupan kawasan industri Kaesong di Korut.
”Valid, manusia bermoral bejat ini, tidak pernah menunjukkan goodwill apapun atas manusia lain serta orang-orangnya,” lanjut tulisan media rezim Kim Jong-un tersebut, seperti dikutip IB Times, Senin (22/2/2016).
Tindakan Presiden Park, menurut media itu, hanya untuk menyenangkan Presiden Amerika Serikat; Barack Obama.
Sebelumnya, Presiden Park telah memperingatkan bahwa Korut harus berubah atau akan menghadapi runtuhnya rezim Kim Jong-un. Presiden Park menyebut nama Kim Jong-un tiga kali dalam pidato yang menyebut rezim Kim Jong-un sebagai “pemerintahan teror ekstrem”.
Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani urusan lintas batas, dalam sebuah pernyataan mengutuk penghinaan itu.”Kami menyatakan penyesalan mendalam atas serangan pribadi Korut yang ditargetkan kepada kepala negara kita dengan dasar seperti bahasa vulgar. Korut harus segera menghentikan serangan vulgar tersebut,” bunyi pernyataan kementerian itu.
(mas)