Jerman Minta Iran Akui Israel
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel meminta pemerintah Iran untuk mengakui keberadaan Israel. Menurut Merkel, mengakui Israel bisa menjadi penentu normalisasi antara Iran dan sejumlah negara kekuatan dunia, termasuk dengan Jerman.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Berlin, Merkel menuturkan bahwa hubungan dengan Iran sudah mulai membaik paska tercapainya kesepakatan nuklir akhir tahun lalu. Namun, hubungan itu belum sepenuhnya pulih, karena Iran belum mengakui Israel.
"Meskipun Iran telah membuat kesepakatan bersejarah untuk membatasi kegiatan nuklirnya, hubungan hanya dapat sepenuhnya kembali normai ketika mereka mengakui keberadaan Israel," kata Merkel dalam pernyataan bersama dengan Netanyahu.
"Sangat jelas bahwa hubungan dengan Iran, hubungan baik dengan Iran tidak akan sepenuhnya normal, selama mereka belum mengakui keberadaan Israel," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (17/2).
Sementara itu, dalam pernyataannya Netanyahu menuturkan, walaupun di masa lalu Jerman telah melakukan pembantaian terhadap kaum Yahudi. Hubungan antara pemerintah Israel dan Jerman saat ini bisa terbilang sangat baik.
"Ini adalah contoh bagaimana, meskipun kengerian yang tak tertandingi dari masa lalu, kami berdua telah menempa persahabatan yang unik dan konstruktif. Saya percaya bahwa ini menawarkan harapan bagi seluruh dunia," ucap Netanyahu.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Berlin, Merkel menuturkan bahwa hubungan dengan Iran sudah mulai membaik paska tercapainya kesepakatan nuklir akhir tahun lalu. Namun, hubungan itu belum sepenuhnya pulih, karena Iran belum mengakui Israel.
"Meskipun Iran telah membuat kesepakatan bersejarah untuk membatasi kegiatan nuklirnya, hubungan hanya dapat sepenuhnya kembali normai ketika mereka mengakui keberadaan Israel," kata Merkel dalam pernyataan bersama dengan Netanyahu.
"Sangat jelas bahwa hubungan dengan Iran, hubungan baik dengan Iran tidak akan sepenuhnya normal, selama mereka belum mengakui keberadaan Israel," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (17/2).
Sementara itu, dalam pernyataannya Netanyahu menuturkan, walaupun di masa lalu Jerman telah melakukan pembantaian terhadap kaum Yahudi. Hubungan antara pemerintah Israel dan Jerman saat ini bisa terbilang sangat baik.
"Ini adalah contoh bagaimana, meskipun kengerian yang tak tertandingi dari masa lalu, kami berdua telah menempa persahabatan yang unik dan konstruktif. Saya percaya bahwa ini menawarkan harapan bagi seluruh dunia," ucap Netanyahu.
(esn)