Stoltenberg: Rudal NATO Tidak Diarahkan ke Rusia
A
A
A
MUNICH - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyatakan, sistem pertahanan rudal milik pakta pertahanan itu tidak ditujukan kepada Rusia. Hal itu diungkapkannya pada Konferensi Keamanan di Munich, Jerman.
"Pertahanan rudal NATO tidak dirancang atau ditujukan terhadap Rusia dan tidak dapat melemahkan penangkalan strategis Rusia," kata Stoltenberg. Ia menambahkan, bahwa aliansi telah menawarkan Rusia kerjasama pertahanan rudal seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (13/2/2016).
Pria asal Norwegia ini lantas menekankan bahwa NATO sedang berjuang untuk membangun hubungan yang konstruktif dan lebih kooperatif dengan Rusia.
"Dewan NATO-Rusia adalah bentuk lain yang penting untuk melakukan dialog dengan Rusia. Kita perlu dialog untuk sejumlah isu yang berbeda," kata Stoltenberg.
Dewan NATO-Rusia dibentuk pada tahun 2002 sebagai mekanisme untuk konsultasi dan kerja sama antara negara-negara anggota NATO dan Rusia terkait berbagai masalah keamanan. Format ini dihentikan pada tahun 2014, di tengah krisis Ukraina. Sebagian anggota NATO menuduh Moskow terlibat dalam konflik.
Namun, Rusia berulang kali menolak tuduhan tersebut. Sebaliknya, Rusia menekankan bahwa ekspansi dan meningkatnya kehadiran militer NATO di dekat perbatasan Rusia merongrong keamanan regional.
"Pertahanan rudal NATO tidak dirancang atau ditujukan terhadap Rusia dan tidak dapat melemahkan penangkalan strategis Rusia," kata Stoltenberg. Ia menambahkan, bahwa aliansi telah menawarkan Rusia kerjasama pertahanan rudal seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (13/2/2016).
Pria asal Norwegia ini lantas menekankan bahwa NATO sedang berjuang untuk membangun hubungan yang konstruktif dan lebih kooperatif dengan Rusia.
"Dewan NATO-Rusia adalah bentuk lain yang penting untuk melakukan dialog dengan Rusia. Kita perlu dialog untuk sejumlah isu yang berbeda," kata Stoltenberg.
Dewan NATO-Rusia dibentuk pada tahun 2002 sebagai mekanisme untuk konsultasi dan kerja sama antara negara-negara anggota NATO dan Rusia terkait berbagai masalah keamanan. Format ini dihentikan pada tahun 2014, di tengah krisis Ukraina. Sebagian anggota NATO menuduh Moskow terlibat dalam konflik.
Namun, Rusia berulang kali menolak tuduhan tersebut. Sebaliknya, Rusia menekankan bahwa ekspansi dan meningkatnya kehadiran militer NATO di dekat perbatasan Rusia merongrong keamanan regional.
(ian)