Ramalan Putin Tahun 2007 tentang Ulah AS dan NATO Terbukti
A
A
A
WASHINGTON - Seorang profesor hukum internasional dan analis terkemuka Amerika Serikat (AS), Francis Boyle, mengakui bahwa ramalan Presiden Rusia; Vladimir Putin, tahun 2007 tentang perilaku AS dan NATO terbukti pada saat ini.
Sembilan tahun silam, Putin berpidato di Konferensi Keamanan Munich, Jerman. Saat itu, Putin memperingtakan bahwa kebijakan tidak bertanggung jawab AS telah menyebarkan ketidakstabilan dan bisa memicu perang baru di seluruh dunia.
“Saya membaca pidato (Putin) 2007 dan cukup banyak setuju dengan segala sesuatu yang dia katakan. Sekarang konfrontasi AS/NATO melawan Rusia telah menjadi lebih buruk dan lebih berbahaya,” kata profesor dari Universitas Illinois itu kepada Sputniknews, Jumat (12/2/2016).
Dalam pidato sambutannya di konferensi tahun 2007 itu, Putin menuduh AS memprovokasi perlombaan senjata nuklir baru. Dia juga menuduh NATO memperluas pengaruhnya di Eropa. Selain itu, Putin juga menuduh AS membuat Timur Tengah lebih tidak stabil. Bahkan, Putin juga menyebut Washington mengabaikan PBB dan mengandalkan penggunaan kekuatan sepihak.
Menurut Boyle, mayoritas yang diramalkan Putin itu mulai terbukti. ”Dengan pengerahan pasukan NATO sampai ke perbatasan Rusia untuk pertama kalinya, kita berada di ambang krisis rudal, kebalikan dari krisis rudal Kuba. Dan kedua, dengan pengeboman di Suriah, apa ada sesuatu yang salah di sana,” kata Boyle.
Profesor Boyle melanjutkan, ketegangan yang tumbuh di seluruh Timur Tengah dan di seluruh Eropa Timur saat ini dihasilkan oleh kebijakan destabilisasi AS yang kondisinya mirip dengan tahun 1914 dan 1939, tahun pecahanya dua perang dunia.
Dia mencatat tekad Pemerintahan Obama tak jauh beda dengan tekad Pemerintah George W. Bush, yang tetap mengendalikan sumber utama hidrokarbon di Timur Tengah dan Asia Tengah.
”Bush dan Obama telah menargetkan sisa cadangan hidrokarbon dari Afrika, Amerika Latin dan Asia Tenggara untuk penaklukan lebih lanjut,” ujarnya.
Sejarawan dan komentator politik AS, Patrick Smyth, sepakat bahwa pidato Putin tahun 2007 terkonfirmasi dengan benyak perkembangan selama sembilan tahun terakhir.
”Putin disangkal unggul sebagai negarawan sebelah hampir di semua, sezamannya. Dia memilih tempat dengan baik. Konferensi Munich adalah tempat yang sangat baik, di mana dia menantang Amerika dan NATO atas penyebaran krisis Eropa dan krisis Timur Tengah,” ujar Smyth.
Sembilan tahun silam, Putin berpidato di Konferensi Keamanan Munich, Jerman. Saat itu, Putin memperingtakan bahwa kebijakan tidak bertanggung jawab AS telah menyebarkan ketidakstabilan dan bisa memicu perang baru di seluruh dunia.
“Saya membaca pidato (Putin) 2007 dan cukup banyak setuju dengan segala sesuatu yang dia katakan. Sekarang konfrontasi AS/NATO melawan Rusia telah menjadi lebih buruk dan lebih berbahaya,” kata profesor dari Universitas Illinois itu kepada Sputniknews, Jumat (12/2/2016).
Dalam pidato sambutannya di konferensi tahun 2007 itu, Putin menuduh AS memprovokasi perlombaan senjata nuklir baru. Dia juga menuduh NATO memperluas pengaruhnya di Eropa. Selain itu, Putin juga menuduh AS membuat Timur Tengah lebih tidak stabil. Bahkan, Putin juga menyebut Washington mengabaikan PBB dan mengandalkan penggunaan kekuatan sepihak.
Menurut Boyle, mayoritas yang diramalkan Putin itu mulai terbukti. ”Dengan pengerahan pasukan NATO sampai ke perbatasan Rusia untuk pertama kalinya, kita berada di ambang krisis rudal, kebalikan dari krisis rudal Kuba. Dan kedua, dengan pengeboman di Suriah, apa ada sesuatu yang salah di sana,” kata Boyle.
Profesor Boyle melanjutkan, ketegangan yang tumbuh di seluruh Timur Tengah dan di seluruh Eropa Timur saat ini dihasilkan oleh kebijakan destabilisasi AS yang kondisinya mirip dengan tahun 1914 dan 1939, tahun pecahanya dua perang dunia.
Dia mencatat tekad Pemerintahan Obama tak jauh beda dengan tekad Pemerintah George W. Bush, yang tetap mengendalikan sumber utama hidrokarbon di Timur Tengah dan Asia Tengah.
”Bush dan Obama telah menargetkan sisa cadangan hidrokarbon dari Afrika, Amerika Latin dan Asia Tenggara untuk penaklukan lebih lanjut,” ujarnya.
Sejarawan dan komentator politik AS, Patrick Smyth, sepakat bahwa pidato Putin tahun 2007 terkonfirmasi dengan benyak perkembangan selama sembilan tahun terakhir.
”Putin disangkal unggul sebagai negarawan sebelah hampir di semua, sezamannya. Dia memilih tempat dengan baik. Konferensi Munich adalah tempat yang sangat baik, di mana dia menantang Amerika dan NATO atas penyebaran krisis Eropa dan krisis Timur Tengah,” ujar Smyth.
(mas)