Lima Bocah Australia Terdampar di Sarang ISIS
A
A
A
CANBERRA - Lima anak asal Australia terjebak di sarang kelompok ISIS di Suriah. Mereka terperangkap dalam perang di Suriah setelah orang tua mereka meninggal di negara yang tengah berkecamuk perang itu.
Kelima orang bocah tersebut adalah anak dari pasangan dari Tara Nettleton dan Khaled Sharrouf. Keduanya bersama lima anak mereka meninggalkan Australia dan melakukan perjalanan ke Suriah pada 2014 lalu.
Tara Nettleton dikabarkan telah meninggal pada September tahun lalu akibat komplikasi usus buntu. Sedangkan sang suami, Khaled Sharrouf, diyakini tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun lalu di Irak.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (11/2/2016), Australia saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan menyelamatkan anak-anak tersebut dari markas ISIS. Menurut pengacara keluarga, Charles Waterstreet, kelima bocah itu disembunyikan di lokasi yang dirahasiakan di Suriah.
"Mereka berada dalam bahaya besar. Kami sudah melakukan kontak dengan mereka dan ada bom jatuh dimana-mana dan orang-orang kelaparan di jalan-jalan," kata Waterstreet sembari menambahkan bahwa mereka telah mengatakan kepada neneknya, Karen Nettleton, mereka ingin keluar dari Suriah.
Namun, upaya penyelamatan terhadap kelima bocah yang berusia antara lima dan 14 tahun itu tidak akan mudah. Seorang analis militer mengatakan misi penyelamatan ke Raqqa untuk menyelamatkan anak-anak itu, jika memang mereka berada di sana, terlalu berbahaya karena kota itu sepenuhnya dikendalikan oleh ISIS.
Kelima orang bocah tersebut adalah anak dari pasangan dari Tara Nettleton dan Khaled Sharrouf. Keduanya bersama lima anak mereka meninggalkan Australia dan melakukan perjalanan ke Suriah pada 2014 lalu.
Tara Nettleton dikabarkan telah meninggal pada September tahun lalu akibat komplikasi usus buntu. Sedangkan sang suami, Khaled Sharrouf, diyakini tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun lalu di Irak.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (11/2/2016), Australia saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan menyelamatkan anak-anak tersebut dari markas ISIS. Menurut pengacara keluarga, Charles Waterstreet, kelima bocah itu disembunyikan di lokasi yang dirahasiakan di Suriah.
"Mereka berada dalam bahaya besar. Kami sudah melakukan kontak dengan mereka dan ada bom jatuh dimana-mana dan orang-orang kelaparan di jalan-jalan," kata Waterstreet sembari menambahkan bahwa mereka telah mengatakan kepada neneknya, Karen Nettleton, mereka ingin keluar dari Suriah.
Namun, upaya penyelamatan terhadap kelima bocah yang berusia antara lima dan 14 tahun itu tidak akan mudah. Seorang analis militer mengatakan misi penyelamatan ke Raqqa untuk menyelamatkan anak-anak itu, jika memang mereka berada di sana, terlalu berbahaya karena kota itu sepenuhnya dikendalikan oleh ISIS.
(ian)