Ini Penampakan Pelaut AS Menangis saat Ditangkap Iran
A
A
A
TEHERAN - Iran telah merilis foto-foto dan video baru provokatif yang menunjukkan pelaut Amerika Serikat (AS) menangis saat ditangkap dan ditahan aparat Garda Revolusi Iran di Teluk Persia bulan lalu.
Foto-foto dan video itu ditayangkan di televisi Pemerintah Iran dan telah menyebar di media sosial. Salah satu foto menunjukkan seorang pelaut AS tampak emosional menyeka air mata.
Sekitar 10 pelaut AS bulan lalu ditangkap pasukan Garda Revolusi Iran karena memasuki perairan Teheran di Teluk Persia secara ilegal. Para pelaut Washington itu mengaku tersesat, meski akhirnya dibebaskan berkat lobi Pemerintah Barack Obama.
Iran sebelumnya pernah merilis foto para pelaut AS yang berlutut dan tangan di atas kepala dengan todongan senjata pasukan Garda Revolusi Iran. Mereka kemudian meminta maaf atas kesalahan memasuki perairan Iran secara ilegal.
Pemerintah AS hingga Kamis (11/2/2016) belum merespons foto pelaut AS menangis yang dirilis Iran. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, saat melobi pembebasan 10 pelaut AS mengapresiasi Pemerintah Iran karena dia anggap memperlakukan 10 pelaut AS dengan baik.
”Saya menghargai untuk respon cepat dan tepat dari pemerintah Iran,” katanya. ”Semua indikasi menunjukkan atau memberitahu kita bahwa pelaut kami diurus, dilengkapi dengan selimut dan makanan dan dibantu kembali ke armadanya,” ujar Kerry.
Tapi, senator terkemuka AS, John McCain, yang melihat foto para pelaut AS berlutu di bawah todongan senjata Iran, mengutuk komentar Kerry.
Senator lain yang juga capres AS, Marco Rubio, marah dengan foto-foto yang dirilis Iran. "By the way, saya tidak tahu apakah Anda melihat gambar-mereka, ini benar-benar mengerikan, dan itu benar-benar membuat saya marah pagi ini untuk melihatnya,” katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (11/2/2016).
“Pelaut Amerika berlutut, tangan di belakang kepala mereka, seorang pelaut perempuan dipaksa untuk memakai jilbab, dijejerkan di sebuah sel penjara. Anda tahu mengapa hal ini terjadi? Mereka tahu mereka bisa mempermalukan kami. Sekarang, lihat, ini bukan apa yang Anda lakukan,” lanjut Rubio yang menyalahkan Pemerintah Barack Obama.
Foto-foto dan video itu ditayangkan di televisi Pemerintah Iran dan telah menyebar di media sosial. Salah satu foto menunjukkan seorang pelaut AS tampak emosional menyeka air mata.
Sekitar 10 pelaut AS bulan lalu ditangkap pasukan Garda Revolusi Iran karena memasuki perairan Teheran di Teluk Persia secara ilegal. Para pelaut Washington itu mengaku tersesat, meski akhirnya dibebaskan berkat lobi Pemerintah Barack Obama.
Iran sebelumnya pernah merilis foto para pelaut AS yang berlutut dan tangan di atas kepala dengan todongan senjata pasukan Garda Revolusi Iran. Mereka kemudian meminta maaf atas kesalahan memasuki perairan Iran secara ilegal.
Pemerintah AS hingga Kamis (11/2/2016) belum merespons foto pelaut AS menangis yang dirilis Iran. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, saat melobi pembebasan 10 pelaut AS mengapresiasi Pemerintah Iran karena dia anggap memperlakukan 10 pelaut AS dengan baik.
”Saya menghargai untuk respon cepat dan tepat dari pemerintah Iran,” katanya. ”Semua indikasi menunjukkan atau memberitahu kita bahwa pelaut kami diurus, dilengkapi dengan selimut dan makanan dan dibantu kembali ke armadanya,” ujar Kerry.
Tapi, senator terkemuka AS, John McCain, yang melihat foto para pelaut AS berlutu di bawah todongan senjata Iran, mengutuk komentar Kerry.
Senator lain yang juga capres AS, Marco Rubio, marah dengan foto-foto yang dirilis Iran. "By the way, saya tidak tahu apakah Anda melihat gambar-mereka, ini benar-benar mengerikan, dan itu benar-benar membuat saya marah pagi ini untuk melihatnya,” katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (11/2/2016).
“Pelaut Amerika berlutut, tangan di belakang kepala mereka, seorang pelaut perempuan dipaksa untuk memakai jilbab, dijejerkan di sebuah sel penjara. Anda tahu mengapa hal ini terjadi? Mereka tahu mereka bisa mempermalukan kami. Sekarang, lihat, ini bukan apa yang Anda lakukan,” lanjut Rubio yang menyalahkan Pemerintah Barack Obama.
(mas)