Bocah Austria 10 Tahun Diperkosa Imigran Irak di Kolam Renang
A
A
A
WINA - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di Austraia diperkosa secara brutal oleh imigran Irak di sebuah kolam renang di Wina.
Imigran itu mengaku melakukan serangan karena sudah empat bulan tidak berhubungan badan dengan istrinya. Imigran itu ditangkap polisi di lokasi kejadian.
Serangan itu sejatinya terjadi pada 22 Desember 2015, tapi baru diungkap hari ini. Pelaku yang berusia 20 tahun menyeret korban ke kamar ganti pakaian di dekat kolam renang di Wina.
Menurut laporan media lokal, Kronen Zeitung, anak itu berteriak pada semua orang tapi tidak ada yang menolongnya. Beberapa imigran Irak mengabaikan teriakan korban dan terus berenang di kolam sedalam tiga meter.
Korban telah dibawa ke rumah sakit karena menderita luka parah. Penyerang mengaku kepada polisi bahwa dia frustasi.
Penyerang mengaku sudah tidak berhubungan seksual selama empat bulan dan memiliki kelebihan energi seksual. Dia mengakui bahwa perbuatannya merupakan kesalahan besar.
Polisi juga menjelaskan kepada penyeranh bahwa berhubungan badan dengan anak-anak merupakan pelanggaran hukum. “Hal seperti itu dilarang di negara manapun di dunia,” kata polisi kepada penyerang yang dikutip media Austria.
Istri imigran itu masih tinggal di Irak bersama putrinya yang baru dilahirkan beberapa bulan silam. Diamemasuki Austria pada bulan September melalui Balkan.
Imigran itu mengaku melakukan serangan karena sudah empat bulan tidak berhubungan badan dengan istrinya. Imigran itu ditangkap polisi di lokasi kejadian.
Serangan itu sejatinya terjadi pada 22 Desember 2015, tapi baru diungkap hari ini. Pelaku yang berusia 20 tahun menyeret korban ke kamar ganti pakaian di dekat kolam renang di Wina.
Menurut laporan media lokal, Kronen Zeitung, anak itu berteriak pada semua orang tapi tidak ada yang menolongnya. Beberapa imigran Irak mengabaikan teriakan korban dan terus berenang di kolam sedalam tiga meter.
Korban telah dibawa ke rumah sakit karena menderita luka parah. Penyerang mengaku kepada polisi bahwa dia frustasi.
Penyerang mengaku sudah tidak berhubungan seksual selama empat bulan dan memiliki kelebihan energi seksual. Dia mengakui bahwa perbuatannya merupakan kesalahan besar.
Polisi juga menjelaskan kepada penyeranh bahwa berhubungan badan dengan anak-anak merupakan pelanggaran hukum. “Hal seperti itu dilarang di negara manapun di dunia,” kata polisi kepada penyerang yang dikutip media Austria.
Istri imigran itu masih tinggal di Irak bersama putrinya yang baru dilahirkan beberapa bulan silam. Diamemasuki Austria pada bulan September melalui Balkan.
(mas)