Terperangkap 36 Hari di Bawah Tanah, 4 Penambang China Masih Hidup
A
A
A
SHANDONG - Empat penambang China yang terperangkap di bawah tanah selama 36 hari di sebuah area tambang gipsum masih hidup dan berhasil dievakuasi. Pejabat China menyebut apa yang dialami empat penambang itu sebagai keajaiban.
Operasi penyelamatan empat penambang menggunakan “kapsul” itu butuh dua jam. Sebab, mereka terperangkap di bawah tanah sedalam 200 meter. Evakuasi dengan “kapsul” itu hanya bisa dilakukan satu per satu.
Menurut laporan media China, CCTV, Sabtu (30/1/2016), empat orang itu bagian dari 29 penambang yang terperangkap ketika lokasi tambang gipsum di Provinsi Shandong runtuh pada 25 Desember 2015. Meski empat penambang masih hidup, tim penyelemat masih kehilangan kontak dengan 13 penambang lain yang hilang.
Insiden tambang di China ini mirip dengan kecelakaan tambang di Chile yang menghebohkan dunia pada tahun 2010. Pada saat itu, ada 33 penambang Chile yang diselamatkan secara dramatis setelah teperangkap di bawah tanah selama 69 hari.
”Ini adalah sebuah keajaiban," kata Zeng Kunyuan, pejabat setempat melalui akun Weibo. ”Saya berharap mereka bisa duduk di meja makan pada malam Festival Musim Semi!,” lanjut dia mengacu pada festival Tahun Baru China atau Imlek.
Rekaman proses evakuasi yang dramatis terhadap empat penambang itu telah dirilis CCTV. Tim penyelamat bertepuk tangan ketika proses penyelamatan mereka berhasil.
Dari 29 penambang yang terjebak, satu di antaranya telah ditemukan tewas dan 11 lainnya diselamatkan beberapa hari setelah kecelakaan itu. Hingga kini belum ada kontak dengan 13 penambang lain yang masih hilang.
”Kami menggunakan peralatan deteksi hidup untuk mencari mereka. Sayangnya, kami belum mendengar (kabar) dari 13 penambang yang hilang,” Zhang Shuping, Wali Kota Linyi, Provinsi Shandong.
Operasi penyelamatan empat penambang menggunakan “kapsul” itu butuh dua jam. Sebab, mereka terperangkap di bawah tanah sedalam 200 meter. Evakuasi dengan “kapsul” itu hanya bisa dilakukan satu per satu.
Menurut laporan media China, CCTV, Sabtu (30/1/2016), empat orang itu bagian dari 29 penambang yang terperangkap ketika lokasi tambang gipsum di Provinsi Shandong runtuh pada 25 Desember 2015. Meski empat penambang masih hidup, tim penyelemat masih kehilangan kontak dengan 13 penambang lain yang hilang.
Insiden tambang di China ini mirip dengan kecelakaan tambang di Chile yang menghebohkan dunia pada tahun 2010. Pada saat itu, ada 33 penambang Chile yang diselamatkan secara dramatis setelah teperangkap di bawah tanah selama 69 hari.
”Ini adalah sebuah keajaiban," kata Zeng Kunyuan, pejabat setempat melalui akun Weibo. ”Saya berharap mereka bisa duduk di meja makan pada malam Festival Musim Semi!,” lanjut dia mengacu pada festival Tahun Baru China atau Imlek.
Rekaman proses evakuasi yang dramatis terhadap empat penambang itu telah dirilis CCTV. Tim penyelamat bertepuk tangan ketika proses penyelamatan mereka berhasil.
Dari 29 penambang yang terjebak, satu di antaranya telah ditemukan tewas dan 11 lainnya diselamatkan beberapa hari setelah kecelakaan itu. Hingga kini belum ada kontak dengan 13 penambang lain yang masih hilang.
”Kami menggunakan peralatan deteksi hidup untuk mencari mereka. Sayangnya, kami belum mendengar (kabar) dari 13 penambang yang hilang,” Zhang Shuping, Wali Kota Linyi, Provinsi Shandong.
(mas)