Perangi ISIS, AS Minta NATO Kirim Pesawat Pengintai
A
A
A
BRUSSELS - Kepala NATO mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah meminta bantuan aliansi dalam memerangi ISIS di Timur Tengah. AS meminta NATO menyediakan pesawat pengintai atau yang biasa disebut Airborne Peringatan dan Control System (AWACS).
Pesawat pengintai atau AWACS dapat memantau wilayah udara dalam radius lebih dari 400 km. Pesawat ini juga bisa melakukan pertukaran informasi melalui link data digital dengan pusat komando yang berbasis di laut, darat, dan udara.
"Kami sudah mendapat permintaan dari AS untuk memberikan dukungan kepada koalisi guna membantu mereka dengan mengirimkan pesawat pengintai AWACS NATO dan kami tengah membahas hal ini," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (28/1/2016).
Stoltenberg mengatakan, menteri pertahanan NATO akan membahas permintaan AS itu pada Februari mendatang. Kendati begitu, tidak ada batas waktu untuk memberikan keputusan atas permintaan AS tersebut.
NATO sendiri tidak terlibat secara langsung dalam memerangi ISIS di Suriah dan Irak. Pasalnya, AS telah memimpin pasukan koalisi yang terdiri dari 28 negara, dimana jumlah itu mencakup semua sekutu NATO.
Pesawat pengintai atau AWACS dapat memantau wilayah udara dalam radius lebih dari 400 km. Pesawat ini juga bisa melakukan pertukaran informasi melalui link data digital dengan pusat komando yang berbasis di laut, darat, dan udara.
"Kami sudah mendapat permintaan dari AS untuk memberikan dukungan kepada koalisi guna membantu mereka dengan mengirimkan pesawat pengintai AWACS NATO dan kami tengah membahas hal ini," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (28/1/2016).
Stoltenberg mengatakan, menteri pertahanan NATO akan membahas permintaan AS itu pada Februari mendatang. Kendati begitu, tidak ada batas waktu untuk memberikan keputusan atas permintaan AS tersebut.
NATO sendiri tidak terlibat secara langsung dalam memerangi ISIS di Suriah dan Irak. Pasalnya, AS telah memimpin pasukan koalisi yang terdiri dari 28 negara, dimana jumlah itu mencakup semua sekutu NATO.
(ian)