Menhan Israel: Uang ISIS Berasal dari Turki
A
A
A
YERUSALEM - Dana besar yang dimiliki oleh ISIS dituding merupakan hasil perdagangan minyak mentah dengan Turki. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, Ya'alon menuturkan bahwa hubungan kerjasama antara sejumlah pihak di Turki dengan ISIS sudah berlangsung sangat lama.
"Seperti yang Anda tahu, Daesh (ISIS) menikmati uang minyak dari Turki untuk waktu yang sangat-sangat lama. Saya berharap bahwa itu akan berakhir," kata Ya'alon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (27/1).
"Terserah Turki, terserah kepada pemerintah Turki, kepemimpinan Turki, untuk memutuskan apakah mereka ingin menjadi bagian dari setiap jenis kerja sama untuk memerangi terorisme. Hal ini tidak terjadi sejauh ini," lanjutnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Kammenos. Dalam pernyataannya, Kammenos mengatakan, sebagian besar dana yang dimiliki ISIS didapat dari penjualan minyak, dan perdagangan minyal ilegal itu terjadi di Turki.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, Ya'alon menuturkan bahwa hubungan kerjasama antara sejumlah pihak di Turki dengan ISIS sudah berlangsung sangat lama.
"Seperti yang Anda tahu, Daesh (ISIS) menikmati uang minyak dari Turki untuk waktu yang sangat-sangat lama. Saya berharap bahwa itu akan berakhir," kata Ya'alon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (27/1).
"Terserah Turki, terserah kepada pemerintah Turki, kepemimpinan Turki, untuk memutuskan apakah mereka ingin menjadi bagian dari setiap jenis kerja sama untuk memerangi terorisme. Hal ini tidak terjadi sejauh ini," lanjutnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Kammenos. Dalam pernyataannya, Kammenos mengatakan, sebagian besar dana yang dimiliki ISIS didapat dari penjualan minyak, dan perdagangan minyal ilegal itu terjadi di Turki.
(esn)