Pendeta AS yang Dibebaskan Iran Mengaku Disiksa
A
A
A
WASHINGTON - Saeed Abedini, seorang pastor Amerika Serikat (AS) yang dibebaskan pada bulan ini sebagai bagian dari pertukaran tawanan, mengaku mendapatkan siksaan dan ditempakan di sel isolasi. Itu dilakukan karena ia menolak menandatangani pengakuan palsu.
"Saat diinterogasi, mereka memukuli saya dengan sangat keras karena mereka ingin saya menulis sesuatu yang tidak saya lakukan. Sebenarnya itu (dilakukan) di ruang sidang dimana hakim memerintahkan untuk menutup pintu dan interogator mulai memukuli saya, dan pada saat itu saya mendapatkan pendarahan perut," katanya kepada Fox News seperti disitir dari Al Arabiya, Selasa (26/1/2016).
Abedini, yang ditempatkan satu sel dengan tahanan dari kelompok Al-Qaeda yang mencoba membunuhnya, mengaku menyaksikan orang-orang menjerit dan menangis saat dibawa ke tiang gantungan.
"Hal terburuk yang saya lihat adalah ketika mereka mengambil beberapa pengikut Sunni untuk dieksekusi. Kebanyakan dari mereka adalah Sunni, beberapa dari mereka tahanan politik. Saya bisa katakan mereka dieksekusi karena iman mereka," katanya.
Abedini, warga naturalisasi AS, dijatuhi hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan Iran pada tahun 2013. Ia diduga melanggar keamanan nasional Iran dengan mendirikan gereja kristen di negara itu.
"Saat diinterogasi, mereka memukuli saya dengan sangat keras karena mereka ingin saya menulis sesuatu yang tidak saya lakukan. Sebenarnya itu (dilakukan) di ruang sidang dimana hakim memerintahkan untuk menutup pintu dan interogator mulai memukuli saya, dan pada saat itu saya mendapatkan pendarahan perut," katanya kepada Fox News seperti disitir dari Al Arabiya, Selasa (26/1/2016).
Abedini, yang ditempatkan satu sel dengan tahanan dari kelompok Al-Qaeda yang mencoba membunuhnya, mengaku menyaksikan orang-orang menjerit dan menangis saat dibawa ke tiang gantungan.
"Hal terburuk yang saya lihat adalah ketika mereka mengambil beberapa pengikut Sunni untuk dieksekusi. Kebanyakan dari mereka adalah Sunni, beberapa dari mereka tahanan politik. Saya bisa katakan mereka dieksekusi karena iman mereka," katanya.
Abedini, warga naturalisasi AS, dijatuhi hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan Iran pada tahun 2013. Ia diduga melanggar keamanan nasional Iran dengan mendirikan gereja kristen di negara itu.
(ian)