Kecam Operasi Militer, 12 Akademisi Turki Dicokok
Jum'at, 15 Januari 2016 - 21:16 WIB

Kecam Operasi Militer, 12 Akademisi Turki Dicokok
A
A
A
ANKARA - Setidaknya 12 orang akademisi telah ditangkap oleh pihak kepolisian Turki. Mereka ditangkap karena mengecam operasi militer Ankara terhadap pemberontak Kurdi di sebelah tenggara negara itu.
Mereka yang ditangkap adalah penandatangan deklarasi yang menyerukan upaya baru untuk mengakhiri kekerasan antara pasukan pemerintah dengan separatis Kurdi. Deklarasi itu sendiri telah ditandatangani oleh 1.000 orang termasuk filsuf asal Amerika Serikat Noam Chomsky.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/1/2016), pihak kepolisian Turki saat ini tengah mencari tujuh orang lainnya di provinsi bagian barat Turki, Kocaeli, sebuah jantung industri dekat Istanbul.
Pihak kejaksaan Turki telah melakukan penyelidikan terhadap deklarasi yang ditandatangi oleh 1.000 orang tersebut. Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengecam deklarasi tersebut. Mereka menilai deklarasi itu bentuk dukungan terhadap apa yang mereka sebut dengan terorisme.
Aksi kekerasan antara kelompok separatis Kurdi, PKK, dengan tentara Turki terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Terkahir, sebuah bom truk menghantam kantor polisi di distrik Cinar. Enam orang tewas dalam insiden tersebut.
Mereka yang ditangkap adalah penandatangan deklarasi yang menyerukan upaya baru untuk mengakhiri kekerasan antara pasukan pemerintah dengan separatis Kurdi. Deklarasi itu sendiri telah ditandatangani oleh 1.000 orang termasuk filsuf asal Amerika Serikat Noam Chomsky.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/1/2016), pihak kepolisian Turki saat ini tengah mencari tujuh orang lainnya di provinsi bagian barat Turki, Kocaeli, sebuah jantung industri dekat Istanbul.
Pihak kejaksaan Turki telah melakukan penyelidikan terhadap deklarasi yang ditandatangi oleh 1.000 orang tersebut. Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengecam deklarasi tersebut. Mereka menilai deklarasi itu bentuk dukungan terhadap apa yang mereka sebut dengan terorisme.
Aksi kekerasan antara kelompok separatis Kurdi, PKK, dengan tentara Turki terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Terkahir, sebuah bom truk menghantam kantor polisi di distrik Cinar. Enam orang tewas dalam insiden tersebut.
(ian)