Sepuluh Pelaut AS Minta Maaf sebelum Dilepaskan Iran

Kamis, 14 Januari 2016 - 09:42 WIB
Sepuluh Pelaut AS Minta...
Sepuluh Pelaut AS Minta Maaf sebelum Dilepaskan Iran
A A A
TEHERAN - Sebanyak 10 pelaut Amerika Serikat (AS) yang ditahan sesaat oleh Iran meminta maaf sebelum akhirnya dilepaskan. Video aksi 10 pelaut AS minta maaf pada otoritas Teheran itu disiarkan stasiun televisi Iran.

"Kesalahan itu adalah kesalahan kami, dan kami mohon maaf atas kesalahan kami,” kata salah satu pelaut AS, mengacu pada kesalahan mereka yang memasuki perairan Iran secara ilegal. Para pelaut tersebut ditanya apakah GPS menunjukkan bahwa kapal mereka telah menyeberang ke wilayah perairan Iran.Saya yakin begitu,” jawab salah satu pelaut AS.

NBC News, pada Kamis (14/1/2016) mengutip pihak Komando Sentral AS, melaporkan bahwa video para pelaut AS minta maaf pada Iran itu diyakini otentik.”Jelas, ini video yang dipentaskan video menunjukkan seorang pelaut membuat permintaan maaf dalam konteks untuk meredakan situasi tegang dan melindungi krunya,” kata seorang pejabat AS yang menolak diidentifikasi.

Para pelaut AS itu sedang dalam perjalanan ke Bahrain. Namun, 10 pelaut yang salah satunya perempuan itu ditahan otoritas Iran setelah kapal mereka menyasar masuk ke perairan Iran secara ilegal. Namun, mereka sudah dibebaskan Pemerintah Iran.

Meski para pelaut AS minta maaf, namun Pemerintah AS tidak secara resmi meminta maaf pada Iran. "Saya dapat mengatakan dengan tegas, Pemerintah AS tidak meminta maaf kepada Pemerintah Iran dengan cara apapun selama ini, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada NBC News.


Kami memang memberikan konteks bahwa, kami menjelaskan jika pada dasarnya transmisi rutin itu tidak dimaksudkan untuk berakhir di Pulau Farsi atau di wilayah perairan Iran,” lanjut pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim itu. Menurutnya, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, telah berbicara setidaknya lima kali dengan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, setelah insiden penangkapan 10 pelaut AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)