Pasukan Ethiopia Bantai 140 Demonstran
A
A
A
ADDIS ABABA - Organisasi HAM internasional, Human Rights Watch (HRW) mengatakan, setidaknya 140 warga Oromo di Ethiopia telah dibunuh oleh pasukan keamanan selama protes anti pemerintah. Angka ini melampaui jumlah yang telah dikonfirmasi oleh pemerintah.
"Pasukan Ethiopia telah memperlakukan demonstran dan politisi oposisi dengan tangan besi. Menutup cara-cara pengunjuk rasa mengungkapkan keluhan mereka tanpa kekerasan," kata juru bicara HRW, Felix Home.
Menurut Home, kondisi terakhir di negara itu menunjukkan perkembangan yang berbahaya bagi stabilitas jangka panjang Ethiopia, seperti dikutip dari VOA News, Jumat (8/1/2016).
Aksi demonstrasi pecah di Ethiopia setelah pemerintah negara itu berencana mengembangkan lahan pertanian di luar ibukota, Addis Ababa, ke zona bisnis baru. Para demonstran menilai, rencana itu akan menghilangkan otonomi dan marjinalisasi orang-orang Oromo yang hidup di pinggiran ibukota.
Menurut kelompok oposisi, para pengunjuk rasa sebagian besar mahasiswa dan petani dari kelompok etnis Oromo, yang merupakan kelompok etnis terbesar di Ethiopia. Namun, pihak pemerintah menyatakan bahwa para demonstran sebagai kelompok ekstrimis Oromo dan geng bersenjata.
"Pasukan Ethiopia telah memperlakukan demonstran dan politisi oposisi dengan tangan besi. Menutup cara-cara pengunjuk rasa mengungkapkan keluhan mereka tanpa kekerasan," kata juru bicara HRW, Felix Home.
Menurut Home, kondisi terakhir di negara itu menunjukkan perkembangan yang berbahaya bagi stabilitas jangka panjang Ethiopia, seperti dikutip dari VOA News, Jumat (8/1/2016).
Aksi demonstrasi pecah di Ethiopia setelah pemerintah negara itu berencana mengembangkan lahan pertanian di luar ibukota, Addis Ababa, ke zona bisnis baru. Para demonstran menilai, rencana itu akan menghilangkan otonomi dan marjinalisasi orang-orang Oromo yang hidup di pinggiran ibukota.
Menurut kelompok oposisi, para pengunjuk rasa sebagian besar mahasiswa dan petani dari kelompok etnis Oromo, yang merupakan kelompok etnis terbesar di Ethiopia. Namun, pihak pemerintah menyatakan bahwa para demonstran sebagai kelompok ekstrimis Oromo dan geng bersenjata.
(ian)