Diancam Sanksi AS, Iran Justru Pamer Stok Rudal Bawah Tanah
A
A
A
TEHERAN - Iran yang diancam dijatuhi sanksi baru oleh Amerika Serikat (AS) karena menguji coba rudal balistik, justru memamerkan stok rudal di situs penyimpanan rudal bawah tanah.
Gambar stok rudal Iran di situs bawah tanah itu ditayangkan stasiun televisi negara Iran. Situs penyimpanan rudal bawah tanah itu dikelola oleh Garda Revolusi dan diresmikan Ali Larijani, ketua parlemen Iran.
Situs itu diduga menjadi lokasi penyimpanan rudal Emad, sebuah rudal balistik yang diuji coba Iran pada Oktober 2015 lalu. Rudal Emad itu diyakini AS bisa membawa hulu ledak nuklir. AS mengancam menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran dengan alasan uji coba rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Aksi Iran memamerkan stok rudal bawah tanah itu dilakukan setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, memerintahkan Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan, untuk memperluas program rudal Iran demi keamanan nasional. Dehqan pun cepat merespons perintah Presiden Rouhani.
”Iran meningkatkan kemampuan pertahanan sesuai dengan tujuan dan kepentingan nasional,” katanya, seperti dikutip kantor berita IRNA. Menurutnya, situasi di Timur Tengah saat ini membutuhkan perdamaian dan keamanan yang hanya dapat diberikan oleh keberadaan pasukan militer yang kuat.
Teheran menegaskan bahwa program rudal Iran tidak dimaksudkan untuk memprovokasi Washington. Gedung Putih sendiri memilih menunda menjatuhkan sanksi baru terhadap Teheran, meski dikecam Kongres AS karena sikap Pemerintah Obama terhadap Iran dianggap plinplan.
Gambar stok rudal Iran di situs bawah tanah itu ditayangkan stasiun televisi negara Iran. Situs penyimpanan rudal bawah tanah itu dikelola oleh Garda Revolusi dan diresmikan Ali Larijani, ketua parlemen Iran.
Situs itu diduga menjadi lokasi penyimpanan rudal Emad, sebuah rudal balistik yang diuji coba Iran pada Oktober 2015 lalu. Rudal Emad itu diyakini AS bisa membawa hulu ledak nuklir. AS mengancam menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran dengan alasan uji coba rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Aksi Iran memamerkan stok rudal bawah tanah itu dilakukan setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, memerintahkan Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan, untuk memperluas program rudal Iran demi keamanan nasional. Dehqan pun cepat merespons perintah Presiden Rouhani.
”Iran meningkatkan kemampuan pertahanan sesuai dengan tujuan dan kepentingan nasional,” katanya, seperti dikutip kantor berita IRNA. Menurutnya, situasi di Timur Tengah saat ini membutuhkan perdamaian dan keamanan yang hanya dapat diberikan oleh keberadaan pasukan militer yang kuat.
Teheran menegaskan bahwa program rudal Iran tidak dimaksudkan untuk memprovokasi Washington. Gedung Putih sendiri memilih menunda menjatuhkan sanksi baru terhadap Teheran, meski dikecam Kongres AS karena sikap Pemerintah Obama terhadap Iran dianggap plinplan.
(mas)