Via Pesan Natal, Paus Kecam Penghancuran Situs Kuno oleh ISIS
A
A
A
VATIKAN - Paus Fransiskus (Francis) mengecam penghancuran situs warisan budaya. Kecaman Paus yang disampaikan dalam pesan Natal-nya kemarin itu sebagai sindiran untuk kelompok ISIS yang telah menjarah dan menghancurkan situs-situs kuno di Irak dan Suriah.
ISIS telah meluncurkan kampanye perusakan terhadap bangunan dan monumen kuno di Timur Tengah, mulai dari gereja dan kuburan di Irak serta kuil-kuil kuno di Palmyra, Suriah.
Dalam pesan Natal-nya, Paus menawarkan dukungan penuh pada upaya PBB untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Libya. ”Kami berdoa bahwa kesepakatan yang dicapai di PBB mungkin berhasil menghentikan bentrokan senjata di Suriah secepatnya dan di menanggulangi situasi kemanusiaan yang sangat serius dari orang-orang yang menderita,” katanya.
”Ini juga mendesak bahwa kesepakatan Libya didukung oleh semua pihak, untuk mengatasi perpecahan dan kekerasan serius yang menimpa negeri itu,” lanjut Paus, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (26/12/2015).
Dewan Keamanan PBB pekan lalu dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi mendukung rencana perdamaian yang diusulkan untuk membawa rezim Suriah dan oposisi secara bersama-sama untuk melakukan pembicaraan damai pada bulan Januari 2016.
Pada hari Rabu lalu, Dewan Keamanan PBB juga memberikan dukungan kepada pemerintah persatuan nasional baru di Libya. Dukungan itu diharapakan akan membantu membendung migrasi massal warga Libya ke Eropa yang telah dimanfaatkan oleh ISIS.
Paus Francis menyerukan solidaritas dengan para migran dan memuji orang-orang yang melindungi mereka. ”Semoga Tuhan membalas semua orang, baik individu dan negara, yang dengan murah hati bekerja untuk memberikan bantuan dan selamat datang pada para migran dan pengungsi,” imbuh Paus Francis.
ISIS telah meluncurkan kampanye perusakan terhadap bangunan dan monumen kuno di Timur Tengah, mulai dari gereja dan kuburan di Irak serta kuil-kuil kuno di Palmyra, Suriah.
Dalam pesan Natal-nya, Paus menawarkan dukungan penuh pada upaya PBB untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Libya. ”Kami berdoa bahwa kesepakatan yang dicapai di PBB mungkin berhasil menghentikan bentrokan senjata di Suriah secepatnya dan di menanggulangi situasi kemanusiaan yang sangat serius dari orang-orang yang menderita,” katanya.
”Ini juga mendesak bahwa kesepakatan Libya didukung oleh semua pihak, untuk mengatasi perpecahan dan kekerasan serius yang menimpa negeri itu,” lanjut Paus, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (26/12/2015).
Dewan Keamanan PBB pekan lalu dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi mendukung rencana perdamaian yang diusulkan untuk membawa rezim Suriah dan oposisi secara bersama-sama untuk melakukan pembicaraan damai pada bulan Januari 2016.
Pada hari Rabu lalu, Dewan Keamanan PBB juga memberikan dukungan kepada pemerintah persatuan nasional baru di Libya. Dukungan itu diharapakan akan membantu membendung migrasi massal warga Libya ke Eropa yang telah dimanfaatkan oleh ISIS.
Paus Francis menyerukan solidaritas dengan para migran dan memuji orang-orang yang melindungi mereka. ”Semoga Tuhan membalas semua orang, baik individu dan negara, yang dengan murah hati bekerja untuk memberikan bantuan dan selamat datang pada para migran dan pengungsi,” imbuh Paus Francis.
(mas)