Palestina Marah, Pasukan Israel Berkeliaran di Dekat Rumah Abbas
A
A
A
RAMALLAH - Otoritas Palestina (PA) marah setelah pasukan Israel berkeliaran di dekat rumah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Pasukan Israel yang sedang memburu seorang tersangka itu akhirnya bentrok dengan pasukan Palestina.
Insiden itu sejatinya terjadi pekan lalu, namun baru diungkap para pejabat Palestina sekarang. Menurut para pejabat Palestina, pasukan Israel berkeliaran di dekat rumah Abbas pada malam hari. Padahal, kawasan rumah Abbas merupakan zona aman.
Bentrokan pecah setelah pengawal pribadi Presiden Abbas menolak untuk membiarkan pasukan Israel melewati rintangan yang dibuat. Kedua kubu saling dorong dan berteriak. Namun, tidak ada tembakan.
Setelah 15 menit, komandan pasukan Israel memerintahkan prajuritnya untuk mengambil rute alternatif. Namun, Pemerintah Palestina marah dan mengeluh pada pemimpin Israel atas sepak terjang pasukan Israel di dekat rumah Abbas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu disebut telah meminta maaf. ”Mereka meminta maaf atas apa yang mereka klaim adalah sebuah kesalahan,” kata seorang komandan senior pasukan Palestina. ”Saya tidak yakin itu adalah sebuah kesalahan, tapi Netanyahu mengirim permintaan maafnya,” lanjut komandan senior yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Sputnik, Jumat (25/12/2015).
Meskipun bentrokan yang lebih besar bisa dihindari, banyak pejabat Palestina mengecam sikap Israel karen pasukan negara Yahudi itu dianggap menghina dan mengabaikan legitimasi Abbas dan Otoritas Palestina.
”Ini adalah tindakan tercela,” kata Saeb Erekat, Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina. ”Mereka memerintahkan penjaga Abu Mazen (Abbas) menyingkir. Ini tidak dipublikasikan, tapi itu terjadi,” katanya lagi.
Erekat juga menyatakan, area Palestina kini seperti tempat terbuka untuk invasi Israel meski ada otoritas Palestina yang berkuasa di dalamnya. ”Area itu tidak ada lagi, orang-orang Israel dapat menyerang kapan saja,” katanya.
Insiden itu sejatinya terjadi pekan lalu, namun baru diungkap para pejabat Palestina sekarang. Menurut para pejabat Palestina, pasukan Israel berkeliaran di dekat rumah Abbas pada malam hari. Padahal, kawasan rumah Abbas merupakan zona aman.
Bentrokan pecah setelah pengawal pribadi Presiden Abbas menolak untuk membiarkan pasukan Israel melewati rintangan yang dibuat. Kedua kubu saling dorong dan berteriak. Namun, tidak ada tembakan.
Setelah 15 menit, komandan pasukan Israel memerintahkan prajuritnya untuk mengambil rute alternatif. Namun, Pemerintah Palestina marah dan mengeluh pada pemimpin Israel atas sepak terjang pasukan Israel di dekat rumah Abbas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu disebut telah meminta maaf. ”Mereka meminta maaf atas apa yang mereka klaim adalah sebuah kesalahan,” kata seorang komandan senior pasukan Palestina. ”Saya tidak yakin itu adalah sebuah kesalahan, tapi Netanyahu mengirim permintaan maafnya,” lanjut komandan senior yang menolak diidentifikasi, seperti dikutip Sputnik, Jumat (25/12/2015).
Meskipun bentrokan yang lebih besar bisa dihindari, banyak pejabat Palestina mengecam sikap Israel karen pasukan negara Yahudi itu dianggap menghina dan mengabaikan legitimasi Abbas dan Otoritas Palestina.
”Ini adalah tindakan tercela,” kata Saeb Erekat, Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina. ”Mereka memerintahkan penjaga Abu Mazen (Abbas) menyingkir. Ini tidak dipublikasikan, tapi itu terjadi,” katanya lagi.
Erekat juga menyatakan, area Palestina kini seperti tempat terbuka untuk invasi Israel meski ada otoritas Palestina yang berkuasa di dalamnya. ”Area itu tidak ada lagi, orang-orang Israel dapat menyerang kapan saja,” katanya.
(mas)