Sindir Kerry, Assad: Terima Kasih Telah Diizinkan Jadi Presiden
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad menjawab dengan nada bencanda pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, yang mengatakan Assad diizinkan untuk tetap berkuasa di Suriah.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka, karena jika tidak, saya sudah mengepak koper saya. Saya seharusnya pergi, tetapi sekarang saya bisa tinggal," kata Assad sinis dalam wawancara dengan stasiun televisi Belanda, NOS, seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (20/12/2015).
Dalam kesempatan itu, Assad dengan tegas mengatakan bahwa rakyat Suriah memilih sendiri siapa yang akan memimpin mereka. Kekuatan asing seharusnya tidak memiliki suara dalam hal ini.
"Suriah adalah negara berdaulat. Suriah, bukan Eropa, harus memutuskan apakah ada presiden yang buruk atau baik di Suriah," kata Assad sembari menambahkan jika mayoritas rakyat Suriah menginginkan dia mundur ia akan menurutinya.
Barat dan beberapa negara Timur Tengah tidak menganggap Bashar al-Assad sebagai otoritas yang sah di Suriah. Bahkan, pada tahun 2011, Washington memberlakukan sanksi terhadap Assad dengan harapan ia akan mundur. Namun dalam pemilihan presiden pada 2014, Assad berhasil menang telah dengan dukungan 88,7 persen suara.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka, karena jika tidak, saya sudah mengepak koper saya. Saya seharusnya pergi, tetapi sekarang saya bisa tinggal," kata Assad sinis dalam wawancara dengan stasiun televisi Belanda, NOS, seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (20/12/2015).
Dalam kesempatan itu, Assad dengan tegas mengatakan bahwa rakyat Suriah memilih sendiri siapa yang akan memimpin mereka. Kekuatan asing seharusnya tidak memiliki suara dalam hal ini.
"Suriah adalah negara berdaulat. Suriah, bukan Eropa, harus memutuskan apakah ada presiden yang buruk atau baik di Suriah," kata Assad sembari menambahkan jika mayoritas rakyat Suriah menginginkan dia mundur ia akan menurutinya.
Barat dan beberapa negara Timur Tengah tidak menganggap Bashar al-Assad sebagai otoritas yang sah di Suriah. Bahkan, pada tahun 2011, Washington memberlakukan sanksi terhadap Assad dengan harapan ia akan mundur. Namun dalam pemilihan presiden pada 2014, Assad berhasil menang telah dengan dukungan 88,7 persen suara.
(ian)