Suriah Diserang, Pentolan Hizbullah Paling Dibenci Israel Tewas
A
A
A
DAMASKUS - Israel meluncurkan serangan udara di Distrik Jaramana timur, dekat Damaskus, Suriah, Minggu (20/12/2015). Serangan itu menewaskan salah satu pemimpin militan Hizbullah Libanon yang paling dibenci Zionis Israel.
Hizbullah telah mengkonfirmasi salah satu pemimpin mereka yang tewas, yakni Samir Kuntar dari Front Pembebasan Palestina (PLF). Serangan Israel menghancurkan sebuah bangunan di Distrik Jaramana timur.
Stasiun radio Sham FM di Damaskus telah melaporkan bahwa tubuh Kuntar telah dievakuasi dari puing-puing bangunan yang roboh. Selain bangunan, serangan Israel juga menghancurkan kendaraan di lokasi kejadian.
Kantor berita Reuters mengutip laporan stasiun televisi Pemerintah Suriah, awalnya melaporkan serangan itu dilakukan “kelompok teroris”. Namun, laporan itu diralat.
Sementara itu, Menteri Pembangunan dan Perumahan Israel, Yoav Gallant, menyambut kematian salah satu pemimpin Hizbullah.
”Adalah baik bahwa orang-orang seperti Samir Kuntar tidak akan menjadi bagian dari dunia kita,” katanya kepada Radio Israel. Dia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatan Israel dalam peristiwa itu.
Kuntar mengambil bagian dalam serangan mematikan PLF di Israel tahun 1979 yang menewaskan empat orang. Serangan itu terjadi di kota Nahariya,Israel. Pemerintah Israel menggambarkan serangan itu sebagai aksi teroris yang sangat brutal. Kuntar juga dituduh menghancurkan popor senapan ke kepala gadis empat tahun.
Selama serangan itu, Kuntar dan militan Libanon lainnya menewaskan dua polisi Israel dan kemudian masuk ke sebuah gedung apartemen untuk menculik Danny Haran, 31, dan putrinya Einat, 4. Keduanya kemudian dibunuh di pantai terdekat. Namun, Kuntar tegas membantah telah membunuh anak kecil itu. Sedangkan sumber lain menyebut, gadis kecil itu kemungkinan terbunuh dalam baku tembak pasukan Israel dan militan Hizbullah.
Hizbullah telah mengkonfirmasi salah satu pemimpin mereka yang tewas, yakni Samir Kuntar dari Front Pembebasan Palestina (PLF). Serangan Israel menghancurkan sebuah bangunan di Distrik Jaramana timur.
Stasiun radio Sham FM di Damaskus telah melaporkan bahwa tubuh Kuntar telah dievakuasi dari puing-puing bangunan yang roboh. Selain bangunan, serangan Israel juga menghancurkan kendaraan di lokasi kejadian.
Kantor berita Reuters mengutip laporan stasiun televisi Pemerintah Suriah, awalnya melaporkan serangan itu dilakukan “kelompok teroris”. Namun, laporan itu diralat.
Sementara itu, Menteri Pembangunan dan Perumahan Israel, Yoav Gallant, menyambut kematian salah satu pemimpin Hizbullah.
”Adalah baik bahwa orang-orang seperti Samir Kuntar tidak akan menjadi bagian dari dunia kita,” katanya kepada Radio Israel. Dia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatan Israel dalam peristiwa itu.
Kuntar mengambil bagian dalam serangan mematikan PLF di Israel tahun 1979 yang menewaskan empat orang. Serangan itu terjadi di kota Nahariya,Israel. Pemerintah Israel menggambarkan serangan itu sebagai aksi teroris yang sangat brutal. Kuntar juga dituduh menghancurkan popor senapan ke kepala gadis empat tahun.
Selama serangan itu, Kuntar dan militan Libanon lainnya menewaskan dua polisi Israel dan kemudian masuk ke sebuah gedung apartemen untuk menculik Danny Haran, 31, dan putrinya Einat, 4. Keduanya kemudian dibunuh di pantai terdekat. Namun, Kuntar tegas membantah telah membunuh anak kecil itu. Sedangkan sumber lain menyebut, gadis kecil itu kemungkinan terbunuh dalam baku tembak pasukan Israel dan militan Hizbullah.
(mas)