Sniper SAS Habisi 5 Bomber ISIS Hanya dengan 3 Peluru
A
A
A
MOSUL - MOSUL-Sniper atau penembak jitu SAS (pasukan khusus Inggris) membunuh lima pelaku bom bunuh diri (bomber) ISIS hanya dengan tiga peluru. Penembakan dilakukan dari jarak 800 meter di dekat pabrik bom di dekat Mosul, Irak utara.
Awalnya, penembak jitu SAS menembakkan peluru ke dada militan pelaku bom bunuh diri ISIS. Penembakan itu memicu ledakan yang turut menewaskan dua militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lainnya.
Tembakan kedua mengenai seorang bomber ISIS lainnya di bagian kepala. Sedangkan tembakan ketika mengenai militan ISIS yang mencoba untuk lari ke pabrik bom.
Laporan aksi penembak jitu SAS itu dilaporkan Army Express, mengutip sumber militer Inggrs. ”Ini adalah misi SAS klasik,” kata sumber itu. ”Sekitar tiga minggu yang lalu orang-orang intelijen mendapat informasi bahwa sebuah pabrik bom telah dibangun di sebuah desa. Hanya dengan tiga tembakan yang ditujukan, bahwa (penembak jitu) tunggal mungkin telah menyelamatkan nyawa ratusan orang tak bersalah,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Pada bulan Agustus 2015 lalu, penembak jitu Inggris juga menyelamatkan pria dan anak delapan tahun yang hendak dieksekusi ISIS. Penembak jitu itu menembak mati eksekutor kelompok radikal tersebut.
Awalnya, penembak jitu SAS menembakkan peluru ke dada militan pelaku bom bunuh diri ISIS. Penembakan itu memicu ledakan yang turut menewaskan dua militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lainnya.
Tembakan kedua mengenai seorang bomber ISIS lainnya di bagian kepala. Sedangkan tembakan ketika mengenai militan ISIS yang mencoba untuk lari ke pabrik bom.
Laporan aksi penembak jitu SAS itu dilaporkan Army Express, mengutip sumber militer Inggrs. ”Ini adalah misi SAS klasik,” kata sumber itu. ”Sekitar tiga minggu yang lalu orang-orang intelijen mendapat informasi bahwa sebuah pabrik bom telah dibangun di sebuah desa. Hanya dengan tiga tembakan yang ditujukan, bahwa (penembak jitu) tunggal mungkin telah menyelamatkan nyawa ratusan orang tak bersalah,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Pada bulan Agustus 2015 lalu, penembak jitu Inggris juga menyelamatkan pria dan anak delapan tahun yang hendak dieksekusi ISIS. Penembak jitu itu menembak mati eksekutor kelompok radikal tersebut.
(mas)