Eksekusi Sadis ISIS dengan Kalung Mortir hingga Peluncur Roket
A
A
A
SANAA - Kelompok ISIS merilis empat video eksekusi di Yaman dengan cara sadis terhadap 23 sandera yang diyakini dari kelompok Houthi. Para sandera dieksekusi mulai dengan kalung mortir, ditembak dengan peluncur roket hingga dilenyapkan di laut.
Dari 23 sandera itu, empat di antaranya dieksekusi dengan mortir yang dikalungkan di leher mereka. Kemudian, enam sandera diledakkan dengan peluncur roket, enam sandera lagi dinaikkan ke perahu yang diledakkan di laut.
Selanjutnya, ada sembilan sandera yang dieksekusi dengan dipenggal menggunakan pisau belati. Empat video propaganda itu, seperti dilansir Daily Mail, dirilis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemarin atau sehari setelah Inggris meluncurkan serangan udara perdananya terhadap ISIS di Suriah.
ISIS yang semula menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah kini menyebar ke Libya dan Yaman, dua negara yang sama-sama dilanda perang sipil selama berbulan-bulan.
Bulan lalu, kelompok radikal itu mengklaim di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 30 di pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan loyalis pemerintah Yaman yang dipimpin Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.
Kelompok Houthi yang memusuhi pemerintah sah Yaman selama ini mengklaim juga memerangi kelompok Al-Qaeda Yaman yang dikenal dengan nama AQAP. Namun, oleh ISIS kelompok Houthi dianggap sebagai golongan “murtad” yang harus diperangi.
Dari 23 sandera itu, empat di antaranya dieksekusi dengan mortir yang dikalungkan di leher mereka. Kemudian, enam sandera diledakkan dengan peluncur roket, enam sandera lagi dinaikkan ke perahu yang diledakkan di laut.
Selanjutnya, ada sembilan sandera yang dieksekusi dengan dipenggal menggunakan pisau belati. Empat video propaganda itu, seperti dilansir Daily Mail, dirilis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemarin atau sehari setelah Inggris meluncurkan serangan udara perdananya terhadap ISIS di Suriah.
ISIS yang semula menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah kini menyebar ke Libya dan Yaman, dua negara yang sama-sama dilanda perang sipil selama berbulan-bulan.
Bulan lalu, kelompok radikal itu mengklaim di balik serangan yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 30 di pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan loyalis pemerintah Yaman yang dipimpin Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.
Kelompok Houthi yang memusuhi pemerintah sah Yaman selama ini mengklaim juga memerangi kelompok Al-Qaeda Yaman yang dikenal dengan nama AQAP. Namun, oleh ISIS kelompok Houthi dianggap sebagai golongan “murtad” yang harus diperangi.
(mas)