Iran Siap Beber Bukti Bisnis Minyak ISIS dengan Turki
A
A
A
TEHERAN - Iran mengklaim memiliki bukti bisnis perdagangan minyak ilegal antara Turki dan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan siap untuk membeberkannya ke publik. Teheran mengaku telah mengumpulkan foto dan rekaman video pergerakan truk minyak ISIS yang masuk ke Turki.
”Jika pemerintah Turki tidak diberitahu tentang perdagangan minyak Daesh (ISIS) di dalam negerinya, kami siap untuk menempatkan informasi,” tulis kantor berita IRNA mengutip pernyataan Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Republik Islam Iran, Mohsen Rezaie, yang dilansir Sabtu (5/12/2015).
Rezaie menjelaskan bahwa Iran tidak ragu untuk menyiarkan bukti foto dan video pegerakan truk minyak ISIS ke wilayah Turki itu.
”Kabar penting segera akan memberi informasi pada masyarakat untuk penghapusan Takfiri dan Daesh,” katanya. Rezaie juga meminta semua negara yang berjuang melawan ISIS untuk berkonsentrasi pada pemberantasan terorisme.
Pada awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia merilis peta dan foto citra satelit sebagai bukti bahwa Turki adalah konsumen utama minyak Suriah dan Irak yang dicuri ISIS. Kementerian itu bahkan menegaskan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat dalam bisnis kriminal itu.
“Sebuah tim penjahat dan elite Turki bersatu, terlibat dalam pencurian minyak dari negara-negara tetangganya, yang bertindak di wilayah tersebut. Minyak ini dipasok ke Turki pada skala industri besar melalui pipa improvisasi yang terdiri dari ribuan truk tanker minyak,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, dalam sebuah briefing.
”Jika pemerintah Turki tidak diberitahu tentang perdagangan minyak Daesh (ISIS) di dalam negerinya, kami siap untuk menempatkan informasi,” tulis kantor berita IRNA mengutip pernyataan Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Republik Islam Iran, Mohsen Rezaie, yang dilansir Sabtu (5/12/2015).
Rezaie menjelaskan bahwa Iran tidak ragu untuk menyiarkan bukti foto dan video pegerakan truk minyak ISIS ke wilayah Turki itu.
”Kabar penting segera akan memberi informasi pada masyarakat untuk penghapusan Takfiri dan Daesh,” katanya. Rezaie juga meminta semua negara yang berjuang melawan ISIS untuk berkonsentrasi pada pemberantasan terorisme.
Pada awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia merilis peta dan foto citra satelit sebagai bukti bahwa Turki adalah konsumen utama minyak Suriah dan Irak yang dicuri ISIS. Kementerian itu bahkan menegaskan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat dalam bisnis kriminal itu.
“Sebuah tim penjahat dan elite Turki bersatu, terlibat dalam pencurian minyak dari negara-negara tetangganya, yang bertindak di wilayah tersebut. Minyak ini dipasok ke Turki pada skala industri besar melalui pipa improvisasi yang terdiri dari ribuan truk tanker minyak,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, dalam sebuah briefing.
(mas)