Dituduh Rusia Bisnis Minyak dengan ISIS, Erdogan: Fitnah!
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak tuduhan Rusia bahwa dia dan keluarganya terlibat bisnis minyak ilegal dengan ISIS. Erdogan menyebut tuduhan itu sebagai fitnah.
Presiden Turki itu pernah sesumbar akan mengundurkan diri jika tuduhan tersebut terbukti. Tuduhan Rusia muncul setelah Moskow dan Ankara terlibat ketegangan setelah pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia di sekitar perbatasan Suriah dan Turki.
“Tidak ada yang memiliki hak untuk terlibat dalam fitnah terhadap Turki dengan mengatakan bahwa Turki membeli minyak dari Daesh,” kata Erdogan, mengacu pada nama lain dari kelompok Negara Islam Irak dan Suiah (ISIS), sebagaimana dikutip BBC.
(Baca: Rusia Tuduh Erdogan dan Keluarganya Terlibat Bisnis dengan ISIS)
Meski demikian, Erdogan tidak ingin melihat hubungan Turki dengan Rusia memburuk lebih lanjut. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bukti foto citra satelit berupa truk-truk ISIS yang sarat minyak curian dari Suriah dan Irak melaju ke wilayah Turki.
”Menurut informasi yang tersedia, tingkat tertinggi kepemimpinan politik negara, Presiden Erdogan dan keluarganya terlibat dalam bisnis kriminal ini,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, di Moskow.
(Baca: Pentagon Tolak Bukti Rusia Bahwa Turki dan ISIS Berkomplot)
Menurutnya, bukti itu bukan bermaksud memaksa Erdogan lengser sesuai janjinya sendiri. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menolak tuduhan yang dibeberkan Rusia.
“Kami hanya tidak percaya itu menjadi kenyataan dengan cara apapun,” kata pihak Departemen Luar Negeri AS yang menolak bukti dari Rusia.
Presiden Turki itu pernah sesumbar akan mengundurkan diri jika tuduhan tersebut terbukti. Tuduhan Rusia muncul setelah Moskow dan Ankara terlibat ketegangan setelah pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia di sekitar perbatasan Suriah dan Turki.
“Tidak ada yang memiliki hak untuk terlibat dalam fitnah terhadap Turki dengan mengatakan bahwa Turki membeli minyak dari Daesh,” kata Erdogan, mengacu pada nama lain dari kelompok Negara Islam Irak dan Suiah (ISIS), sebagaimana dikutip BBC.
(Baca: Rusia Tuduh Erdogan dan Keluarganya Terlibat Bisnis dengan ISIS)
Meski demikian, Erdogan tidak ingin melihat hubungan Turki dengan Rusia memburuk lebih lanjut. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bukti foto citra satelit berupa truk-truk ISIS yang sarat minyak curian dari Suriah dan Irak melaju ke wilayah Turki.
”Menurut informasi yang tersedia, tingkat tertinggi kepemimpinan politik negara, Presiden Erdogan dan keluarganya terlibat dalam bisnis kriminal ini,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, di Moskow.
(Baca: Pentagon Tolak Bukti Rusia Bahwa Turki dan ISIS Berkomplot)
Menurutnya, bukti itu bukan bermaksud memaksa Erdogan lengser sesuai janjinya sendiri. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menolak tuduhan yang dibeberkan Rusia.
“Kami hanya tidak percaya itu menjadi kenyataan dengan cara apapun,” kata pihak Departemen Luar Negeri AS yang menolak bukti dari Rusia.
(mas)