Video Ungkap Pasukan Turki dan Terduga ISIS Berinteraksi
A
A
A
ANKARA - Sebuah video amatir yang diposting online menunjukkan penjaga perbatasan Turki berinteraksi dengan para militan yang diduga anggota ISIS atau Daesh.
Video rekaman itu diambil dari jarak dekat di bukit Zarova, pinggiran Kobane, sebuah desa di Suriah utara. Di kawasan itulah selama beberapa bulan terakhir terjadi pertempuran sengit antara pasukan Kurdi dan ISIS. Sedangkan Turki justru ikut memerangi pasukan Kurdi.
Menurut Daily Mail, video itu untuk menunjukkan dua militan bersenjata berat secara santai berkeliaran hingga ke pagar perbatasan Turki. Para militan itu bahkan mengumbar senyum dan melambaikan tangan pada kamera.
”Mereka bertemu dengan apa yang tampaknya sebagai kendaraan militer yang penuh pejabat keamanan, meskipun membawa senjata sendiri, mereka (pasukan keamanan Turki) melakukan percakapan dengan para ‘jihadis’ yang berkelana kembali ke Suriah sambil berteriak 'Allahu Akbar',” tulis media Inggris itu, seperti dikutip Sputnik, Kamis (3/12/2015).
Pemerintah Rusia telah menuduh Turki melakukan bisnis dengan ISIS. Di mana, Ankara membeli minyak curian ISIS dan kelompok teror itu menerima pasokan senjata, peralatan perang dan pelatihan.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu kemarin juga membeberkan bukti bahwa ISIS dan Turki berkomplot. Salah satu bukti itu berupa foto satelit soal rute minyak curian ISIS menuju Turki. Namun, Pentagon Amerika Serikat (AS) menolak bukti dari Rusia itu dan justru mengklaim Turki sebagai mitra terbesar AS dalam memerangi ISIS.
Video rekaman itu diambil dari jarak dekat di bukit Zarova, pinggiran Kobane, sebuah desa di Suriah utara. Di kawasan itulah selama beberapa bulan terakhir terjadi pertempuran sengit antara pasukan Kurdi dan ISIS. Sedangkan Turki justru ikut memerangi pasukan Kurdi.
Menurut Daily Mail, video itu untuk menunjukkan dua militan bersenjata berat secara santai berkeliaran hingga ke pagar perbatasan Turki. Para militan itu bahkan mengumbar senyum dan melambaikan tangan pada kamera.
”Mereka bertemu dengan apa yang tampaknya sebagai kendaraan militer yang penuh pejabat keamanan, meskipun membawa senjata sendiri, mereka (pasukan keamanan Turki) melakukan percakapan dengan para ‘jihadis’ yang berkelana kembali ke Suriah sambil berteriak 'Allahu Akbar',” tulis media Inggris itu, seperti dikutip Sputnik, Kamis (3/12/2015).
Pemerintah Rusia telah menuduh Turki melakukan bisnis dengan ISIS. Di mana, Ankara membeli minyak curian ISIS dan kelompok teror itu menerima pasokan senjata, peralatan perang dan pelatihan.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu kemarin juga membeberkan bukti bahwa ISIS dan Turki berkomplot. Salah satu bukti itu berupa foto satelit soal rute minyak curian ISIS menuju Turki. Namun, Pentagon Amerika Serikat (AS) menolak bukti dari Rusia itu dan justru mengklaim Turki sebagai mitra terbesar AS dalam memerangi ISIS.
(mas)